KUNINGAN, iNews.id - Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) mewabah di Kabupaten Kuningan. Akibatnya sejak Januari hingga Juni 2022, 900 warga Kuningan terjangkit DBD, 6 di antaranya meninggal dunia.
Sejak memasuki musim kemarau saat ini, DBD terus menjangkiti warga Kuningan. Sejumlah ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan saat ini dipenuhi pasien yang terindikasi terjangkit DBD. Para pasien suspek DBD itu anak-anak dan orang dewasa.
Di RSUD 45 Kuningan, sejumlah pasien dengan gejala DBD, tengah dirawat intensif oleh petugas medis. Awalnya, pasien mengalami demam tinggi dan trombositnya menurun drastis.
"Dalam kurun waktu dua bulan sampai saat ini, RSUD 45 Kuningan menerima 72 pasien DBD. Empat pasien DBD meninggal dunia," kata Wakil Direktur RSUD 45 Kuningan Krisyudi.
Sampai saat ini, ujar Krisyudi, terdapat beberapa pasien terindikasi DBD masih dirawat. Namun kondisi para pasien itu sudah membaik. Sedangkan sejumlah pasien lain telah dinyatakan sembuh oleh dokter dan sudah pulang.
Sementara itu, dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuningan, kasus DBD di Kuningan pada semeter pertama 2022, meningkat dibanding 2021. Dari Januari hingga Juli 2022, tercatat ada sebanyak 900 orang positif terjangkit DBD. Dari jumlah tersebut, enam meninggal dunia akibat DBD.
Sedangkan pada 2021, jumlah kasus DBD hanya 534 orang dalam waktu setahun. "Kenaikan kasus DBD diduga terjadi akibat hujan dalam waktu beberapa bulan terakhir," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kuningan Iyud Sudirman.
Untuk mencegah kasus DBD terus bertambah, ujar Iyud Sudirman, saat ini Dinkes Kuningan gencar melakukan fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamut aedes aigipty di sejumlah wilayah terjangkit DBD.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan cara tiga M, yakni, mengubur, menutup, dan menguras air bak agar nyamuk tidak bersarang," ujar Iyud Sudirman.
Editor : Miftahudin