TUBAN, iNews.id - Insiden tertembaknya bocah bernama Hushaim Shah Wali Arrazy, yang merupakan putra kedua ulama kondang Buya Arrazy tentunya meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga.
Berdasarkan keterangan polisi, insiden tersebut terjadi saat semua orang dewasa, termasuk anggota polisi pemilik senjata api sedang menjalankan ibadah salat dzuhur, berikut faktanya.
1. Ikut Ayah Road Show di Tuban
Hushaim Shah Wali Arrazy berada di Palang, Tuban untuk mengikuti ayahnya road show menghadiri undangan ceramah di sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim).
Hushaim singgah di rumah neneknya bersama ibu dan kakaknya yang masih berusia lima tahun.
2. Bermain dengan Kakak
Insiden tersebut terjadi saat korban asyik bermain dengan sang kakak, H.
Keduanya bermain di musala tak jauh dari rumah neneknya di Palang. Di musala itu pula sejumlah orang dewasa, termasuk aparat kepolisian yang melakukan pengawalan melekat kepada Buya Arrazy menjalankan salat.
3. Senpi Diambil saat Ditinggal Salat
Saat jemaah salat dzuhur itulah, insiden terjadi. Saat itu, anggota polisi berinisial M meletakkan senjata api di tempat aman karena hendak menjalankan salat.
Tanpa sepengetahuan siapa pun, kakak korban, H diam-diam mengambil senjata api jenis glock, milik anggota polisi berinisial M yang di simpan oleh M tersebut.
Beberapa saat kemudian terdengar letusan senjata api dan seluruh jemaah di musala langsung berhamburan menuju suara letusan senjata api tersebut. Saat itu, korban sudah terluka di bagian dagu.
4. Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
Korban yang sudah dalam kondisi kritis, langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun baru beberapa saat menjalani perawatan, korban meningal dunia.
5. Senpi dalam Kondisi Terkunci
Hasil pemeriksaan polisi senjata api saat itu dalam kondisi terkunci. Senpi juga diletakkan di tempat aman, sehingga mungkin tidak ada yang mengambilnya.
Namun, entah apa yang terjadi, pistol tersebut tiba-tiba ada di tangan kakak korban dan terjadi letusan hingga mengenai adiknya.
"Hasil pemeriksaan kami semua dalam posisi aman. Senpi terkunci dan di tempat aman," kata Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Gananta, Kamis (23/6/2022).
6. Polisi Tidak Memproses Hukum
Polisi telah melakukan peyelidikan atas kasus tertembaknya putra Buya Arrazy tersebut. Namun, dalam perjalannya, pemeriksaan dihentikan. Pasalnya, pihak keluarga telah mengikhlaskan putranya dan menganggap kasus tersebut sebagai musibah.
"Pihak keluarga juga tidak membuat laporan," kata AKP Gananta.
Selain itu, polisi juga tidak menemukan unsur kesengajaan dalam kasus tersebut. Dari hasil pemeriksaan saksi dan olah tempat kejadian perkara, insiden tersebut terjadi murni karena kecelakaan.
Editor : Miftahudin