KUNINGAN,iNEWS.ID– Harapan dan kelegaan menyelimuti pemulangan sembilan WNI korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dari Kamboja ke Tanah Air.
Di antara para korban tersebut, terdapat pasangan suami istri asal Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, Kuningan, yang akhirnya bisa kembali berkumpul dengan keluarga setelah melewati pengalaman pahit di negeri orang.
Pemulangan para korban dilakukan oleh Bareskrim Polri dan berlangsung di Mabes Polri, Jumat (26/12) malam, tak lama setelah rombongan tiba di Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB. Pada kesempatan tersebut, Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar hadir langsung atas undangan Bareskrim Polri dalam konferensi pers pemulangan Pekerja Migran Indonesia dari Kamboja.
Bupati Dian menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi setinggi-tingginya, atas langkah cepat dan sigap aparat kepolisian dalam menyelamatkan serta memulangkan warganya yang menjadi korban TPPO.
"Saya atas nama Pemda Kuningan, masyarakat, dan keluarga korban menyampaikan apresiasi, penghargaan, serta ucapan terima kasih yang tulus kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Kapolri, Presiden KSPSI Bapak Andi Gani Nena Wea, Bapak Kabareskrim, dan seluruh jajaran yang telah bekerja luar biasa,”ujar Bupati Dian.
Didampingi Kapolres Kuningan AKBP M Ali Akbar, Bupati Dian juga menilai kinerja Bareskrim Polri sangat cepat, responsif, dan profesional. Menurutnya, keberhasilan pemulangan para korban ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam melindungi warganya.
"Ini di luar dugaan kami. Ini menunjukkan profesionalisme Polri dalam memberikan rasa aman, keadilan, dan yang paling penting menghadirkan kembali harapan bagi warga negara kita,”tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Dian mengingatkan masyarakat agar peristiwa ini menjadi pelajaran bersama, khususnya untuk tidak mudah tergiur tawaran pekerjaan ke luar negeri yang tidak jelas prosedur dan legalitas penyalurnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menilai, pemulangan korban TPPO ini sebagai salah satu proses tercepat yang pernah dilakukan. Ia menyebut langkah tersebut sebagai contoh konkret keberpihakan negara kepada rakyat.
Ia juga mengungkapkan, telah menjalin koordinasi dengan konfederasi buruh di Kamboja guna memperkuat sistem perlindungan pekerja migran Indonesia, khususnya di kawasan ASEAN.
Konferensi pers pemulangan korban TPPO ini turut dihadiri sejumlah pejabat lintas instansi, di antaranya Wakabareskrim Polri Irjen Pol Nunung Syaifuddin, Wakil Kepala Baintelkam Polri Irjen Pol Nanang Rudi Supriatna, Direktur Pengawasan, Pencegahan, dan Penegakan BP2MI Brigjen Pol Eko Iswantono, Direktur TPPO Brigjen Pol Dr Nurul Azizah, serta Plt Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Yossy Aprizal selaku Counsellor Embassy of Republic Indonesia in Phnom Penh.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
