Menurut Nuzul, kondisi politik saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi PDIP. Berbeda dengan periode 2019, pada Pemilu 2024 komposisi kekuatan PDIP di berbagai tingkatan jabatan publik mengalami perubahan signifikan.
"Tentunya tugas berat ya, karena kan mungkin berbeda dari 2019. Pada saat itu, PDI Perjuangan punya instrumen partai yang menduduki jabatan-jabatan publik di tingkat nasional maupun kabupaten-kota,”ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan optimisme terhadap soliditas struktur organisasi dari tingkat DPC hingga PAC. Nuzul memastikan bahwa kepengurusannya akan tetap menempatkan kerja kerakyatan sebagai prioritas utama.
Dengan kembali terpilihnya Nuzul Rachdy, PDIP Kuningan diharapkan mampu memperkuat peran politiknya, khususnya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat dan merespons dinamika kebijakan nasional maupun daerah.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
