"Saya melihat kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Pemerintah daerah harus segera bertindak teknis. Jangan sampai jembatan ini benar-benar ambruk baru kita sibuk rapat. Ini akses vital tiga desa, bukan proyek kecil,”ujarnya dengan nada kritis.
Ia juga menekankan, pentingnya langkah konkret dan cepat agar mobilitas masyarakat tidak lumpuh. Jika jembatan putus, maka dampaknya berantai yakni perekonomian tersendat, aktivitas warga terganggu, hingga akses pendidikan anak terhambat.
"Saya akan kawal ini di DPRD. Harus ada alokasi penanganan prioritas, termasuk penggunaan Belanja Tak Terduga (BTT) bila diperlukan,”terangnya.
Meski mengapresiasi langkah cepat aparat desa dan BPBD yang menutup akses demi keamanan, Toto mengingatkan bahwa penutupan hanyalah solusi darurat.
"Penutupan itu tepat untuk keselamatan, tapi tidak boleh berlarut. Solusi permanennya adalah perbaikan struktur segera. Warga butuh kepastian kapan bisa melintas dengan aman lagi,”tandasnya.
Dengan kritikan keras ini, Toto berharap Pemkab Kuningan bergerak cepat agar jembatan yang menjadi penghubung vital antar wilayah itu tidak menimbulkan bencana yang sebenarnya bisa dicegah.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
