"Kuningan adalah penanda diplomasi nasional. Gedung Perundingan Linggarjati merupakan lokasi penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, tempat perjanjian pertama yang membuat Indonesia diakui sebagai sebuah negara. Maka sudah sewajarnya dilindungi dan dilestarikan,”ujarnya.
Rencana revitalisasi ini, kata dia, tak hanya akan melibatkan pemerintah pusat, tetapi juga membuka ruang kolaborasi dengan pihak investor dan TNI. Bahkan, khusus untuk makam Jacub Ponto tokoh penting dalam sejarah Indonesia akan diusulkan sebagai Pahlawan Nasional.
Dalam momentum tersebut, Restu juga mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk turut menjaga dan mencintai situs-situs sejarah. Apalagi menjelang libur sekolah, ia berharap Gedung Linggarjati bisa dimanfaatkan sebagai destinasi edukatif untuk napak tilas perjuangan para tokoh bangsa.
Sementara Wakil Bupati Tuti Andriani mengungkapkan, bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari silaturahmi yang telah dibangun dua pekan sebelumnya dengan Kementerian Kebudayaan.
"Kami sangat bersyukur atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat. Ini adalah langkah maju untuk menjaga kekayaan budaya kita, sekaligus mendorong Kuningan sebagai Kota Diplomasi, mengingat peran pentingnya dalam sejarah nasional,”ujar Amih Tuti, sapaan akrabnya.
Ia pun berharap masyarakat Kuningan tidak hanya bangga, tetapi juga turut aktif menjaga dan melestarikan nilai-nilai sejarah serta menjadikannya bagian dari identitas daerah. Dengan komitmen revitalisasi dari pusat, Gedung Linggarjati tidak sekadar menjadi bangunan tua bersejarah, tetapi simbol hidup dari perjuangan diplomasi bangsa yang layak menjadi destinasi sejarah kelas dunia.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait