Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Dr Wahyu Hidayah menuturkan, sejak Idul Fitri lalu, Pemkab Kuningan telah menggelar 15 kali GPM, dan kini menyambut Idul Adha dengan 10 kali pelaksanaan lagi. Sehingga melampaui target hingga 116 persen, berkat dukungan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"GPM adalah wujud nyata bahwa Pemkab Kuningan di bawah kepemimpinan Bupati Dian bergerak cepat, tepat, dan penuh empati. Ini bukan hanya untuk menekan inflasi, tetapi juga menjaga martabat rakyat,”katanya, Kamis (29/5).
"Ketika harga yang kami tawarkan lebih murah dari pasar, itu bukan sekadar bantuan, tapi bentuk nyata keberpihakan. Ini adalah hadiah dari Pak Bupati untuk rakyatnya,”imbuhnya.
Pelaksanaan GPM dimulai dari Desa Margasari, Kecamatan Kadugede, yang disambut antusias oleh warga. Di Desa Ciberung, Kecamatan Selajambe, makna GPM lebih dari sekadar pasar murah. GPM ditutup secara meriah di Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, yang turut dihadiri langsung oleh Bupati Kuningan, Dr Dian Rachmat Yanuar.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan peran negara sebagai pelindung rakyat, terutama di sektor paling dasar: pangan.
"Kita ingin pastikan tidak ada keluarga yang gelisah karena harga pangan. GPM ini mungkin terlihat sederhana, tapi dampaknya nyata. Jika efektif, program ini akan kita jadikan tradisi baru yang berkelanjutan dan berpihak kepada rakyat,”ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, yang dinilainya luar biasa dalam mendukung petani sekaligus meringankan beban masyarakat.
"Terima kasih Pak Wahyu dan seluruh tim. Kerja keras Diskatan ini tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kita. Ketika petani sejahtera, rakyat pun bahagia,” ungkapnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait