Inisiator Gerakan KITA, Ikhsan Marzuki, menegaskan bahwa NGAOS bukan sekadar agenda tahunan yang selesai begitu saja, tetapi harus menjadi momentum awal dalam memperkuat syiar Islam dan meningkatkan kepedulian sosial.
"Selama sebulan penuh, kita telah bersama-sama membaca, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Al Quran. Ini bukan akhir, melainkan awal dari semangat dakwah dan aksi sosial yang lebih luas," ujar Ikhsan, Senin (31/03).
Dalam tausyiahnya, Ustadz Lukman Maulana mengajak umat Islam untuk senantiasa mengisi kehidupan dengan kebaikan dan menebarkannya dalam setiap aspek kehidupan. Ia mengutip firman Allah dalam Al-Qur'an yakni Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (QS. Al-Ma'idah: 2).
Ia juga menekankan bahwa kebersamaan dalam kebaikan akan menghasilkan manfaat besar dan berkelanjutan, sebagaimana firman Allah yakni Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai (QS. Ali Imran: 103).
Koordinator APIK, H Andi Budiman berharap kegiatan NGAOS dapat terus berjalan, tidak hanya saat Ramadhan, tetapi menjadi program rutin minimal seminggu sekali. Ia mengajak berbagai elemen masyarakat untuk terus menjadikan Ruang Interaksi sebagai pusat kegiatan dakwah, syiar Islam, dan aksi sosial kemanusiaan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh komunitas yang telah berpartisipasi dan mendukung NGAOS 2025. Semoga semua kebaikan yang telah dilakukan menjadi ladang amal yang pahalanya terus mengalir," ungkapnya.
Dengan berakhirnya NGAOS 2025, semangat untuk terus menebarkan kebaikan dan memperkuat persaudaraan diharapkan tetap terjaga. Acara ini bukan hanya sekadar program Ramadhan, tetapi juga tonggak bagi umat Islam di Kuningan untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis dan religius.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
