"Saya pastikan harga pangan di sini lebih rendah dari harga pasar. Ini adalah upaya nyata pemerintah dalam membantu masyarakat, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan menjelang Ramadan," ujarnya, Minggu (9/3).
Berbagai kebutuhan pokok seperti cabai, beras, minyak goreng, telur, gula pasir, serta daging sapi dan ayam, dijual dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar. Inilah yang membuat GPM Dirahmati diserbu warga.
Sementara Kepala Diskatan Dr Wahyu Hidayah menegaskan, bahwa program ini merupakan langkah konkret dalam menjaga ketahanan pangan dan menekan inflasi daerah.
"Setelah dilantik, Pak Bupati langsung berhadapan dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri, di mana harga pangan cenderung naik. Karena itu, kami menggelar GPM di daerah rawan ketahanan pangan sebagai solusi konkret agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhannya dengan harga terjangkau,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa GPM Pasawahan bukan sekadar program bantuan pangan, tetapi juga memiliki makna strategis bagi daerah.
"GPM Pasawahan berarti Gerakan Pangan Murah, Pasokan Stabil, Warga Sejahtera, Harga Terkendali, Inflasi Tertahan. Harapannya, daya beli tetap terjaga dan kesejahteraan masyarakat meningkat,”terangnya.
Pemerintah daerah melalui Diskatan memastikan, program GPM ini akan terus berlanjut di berbagai wilayah lainnya. Hal ini sejalan dengan komitmen Bupati Dian dalam merealisasikan 100 hari kerja dengan program yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dengan adanya GPM Padaringan DIRAHMATI, diharapkan stabilitas harga pangan tetap terjaga, inflasi bisa ditekan, dan masyarakat Kuningan bisa menjalani Ramadhan dengan lebih tenang tanpa terbebani lonjakan harga bahan pokok.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait