Menurut Yayan, mitigasi gempa sangat krusial dilakukan mengingat Kuningan berada di wilayah berpotensi bencana, terlebih dengan keberadaan Gunung Ciremai sebagai gunung api aktif. Oleh karena itu, setiap desa diwajibkan memiliki peta evakuasi yang mencakup jalur evakuasi jelas, baik ke arah kanan maupun kiri menuju titik kumpul.
"Dengan adanya jalur evakuasi dan peta yang jelas, masyarakat tidak akan kebingungan ketika harus melakukan evakuasi saat bencana benar-benar terjadi,”ungkapnya.
BPBD Kuningan juga mengadakan simulasi lapangan, untuk membantu masyarakat memahami cara evakuasi yang tepat dan cepat. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat berlatih menghadapi berbagai skenario bencana, khususnya gempa bumi.
"Simulasi ini adalah upaya kami agar masyarakat benar-benar siap. Dengan sosialisasi yang intensif, kami optimis bisa meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait