Sementara Tuti Andriani atau akrab disapa Amih Tuti mengungkapkan, bahwa masalah biaya pendidikan kerap kali menjadi keluhan utama masyarakat, terutama para ibu yang khawatir anak mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan karena terbentur biaya.
"Keluh kesah dari ibu-ibu di desa sering kali menyentuh hati saya. Banyak anak berprestasi yang terkendala masalah biaya. Insya Allah, ke depan kami akan lebih mengintensifkan program ini agar beasiswa dapat menjangkau lebih banyak anak-anak bangsa yang menjadi harapan Kabupaten Kuningan,”ujarnya.
Lebih lanjut, pasangan ini berjanji akan meningkatkan jumlah penerima beasiswa dan memastikan bantuan tersebut diberikan secara proporsional dan merata. Program beasiswa ini tidak hanya akan menyasar pendidikan formal dari jenjang SD hingga perguruan tinggi, tetapi juga akan mengakomodasi santri di pondok pesantren yang ingin melanjutkan studi mereka ke tingkat lebih tinggi.
"Kami akan menyediakan 5.000 beasiswa bagi santri yang berpotensi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," tekadnya.
Melalui program beasiswa ini, Dian dan Tuti berharap dapat mencetak generasi muda Kabupaten Kuningan yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki akhlak dan karakter yang kuat.
"Insya Allah, beasiswa ini akan menjadi jalan bagi generasi muda untuk berkembang, baik dalam bidang akademik maupun spiritual, demi meneruskan pembangunan di Kabupaten Kuningan," ucapnya.
Dengan komitmen ini, pasangan Dian-Tuti berupaya menciptakan kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak Kuningan untuk meraih pendidikan yang layak dan masa depan yang lebih baik.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait