Dalam forum tersebut, panelis Dede Djuniardi mengangkat masalah tingginya tingkat kemiskinan di Kuningan, yang masih tergolong ekstrem di Jabar.
Menanggapi hal itu, Ridho menyatakan bahwa solusi peningkatan PAD harus dibarengi kebijakan anti korupsi yang kuat. "Pendapatan daerah akan meningkat, jika kita memiliki pemimpin berkomitmen yang tidak memberi celah bagi praktik korupsi,”ujarnya.
Ridho juga menjelaskan bahwa jika terpilih bersama wakilnya H Kamdan, mereka akan mengupayakan pemerintahan yang bersih dan transparan.
"Kami akan memberikan jaminan kepada masyarakat untuk pemerintahan yang bebas korupsi, bebas pungutan liar, dan terbuka dalam pengelolaan anggaran,”jelasnya.
Selain pemberantasan korupsi, Ridho mengutarakan rencananya untuk memperbaiki infrastruktur jalan, yang dianggap penting bagi perekonomian daerah. Sebab akses jalan yang memadai akan membuka peluang bagi sektor pertanian dan pariwisata, yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal.
"Akses jalan yang baik menuju lokasi-lokasi strategis seperti lahan pertanian dan pariwisata, akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,”terangnya.
Pihaknya juga menyoroti, pentingnya pemberdayaan pedagang lokal dalam kegiatan ekonomi dan pameran. "Pelaku usaha lokal harus diberi prioritas, jangan sampai kesempatan ini diambil oleh pihak luar,”tukasnya.
Dengan strategi-strategi tersebut, Paslon Ridho-Kamdan optimis bahwa peningkatan PAD di Kuningan bisa terwujud. Sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat sejalan dengan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berpihak pada rakyat.
"Kami percaya, jika pemerintah bersih dan memihak rakyat, kesejahteraan bisa lebih cepat dirasakan oleh masyarakat Kuningan,” pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait