Dalam blusukan tersebut, Dian tak hanya mendengarkan aspirasi, tetapi juga berdialog dengan para pedagang. Salah satunya adalah Haris, pedagang tas itu menyampaikan keluhannya terkait omzet penjualan yang terus menurun.
Menurut Haris, perubahan perilaku konsumen yang semakin banyak beralih ke belanja online membuat penjualannya tergerus.
"Sekarang omzet turun, Pak. Dalam satu bulan paling cuma dapat Rp 500 ribu. Mungkin karena sekarang semua serba online, jadi penjualan di pasar swalayan dan tradisional menurun,” keluhnya.
Mendengar keluhan tersebut, Dian berjanji akan memberikan solusi melalui kebijakan yang berpihak pada pedagang pasar tradisional. Ia menyatakan akan mendorong Diskopdagperin Kuningan, untuk mengadakan pelatihan terkait pemasaran digital bagi para pedagang, agar mereka bisa bersaing dengan pasar online.
"Nanti kita cari solusinya. Melalui dinas terkait, kita akan adakan pelatihan pemasaran digital. Penting bagi para pedagang untuk meningkatkan ketahanan ekonomi di tengah persaingan yang semakin ketat,”kata Dian menegaskan.
Pasangan calon nomor urut 01, Paslon Dirahmati, yang diusung oleh sejumlah partai, terus menjaga komitmen mereka untuk turun langsung ke masyarakat, menyerap aspirasi, dan menawarkan solusi konkret.
Dian menegaskan, bahwa keterlibatan langsung ini merupakan bentuk keseriusannya dalam mewujudkan visi dan misinya untuk membangun ekonomi yang lebih kuat dan inklusif di Kuningan.
Hingga Jumat (18/10) ini, Dian dan timnya konsisten melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Kuningan. Mendengarkan keluhan dan harapan masyarakat, serta terus mengampanyekan program-program yang diyakini mampu membawa perubahan positif bagi Kuningan.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
