Sementara itu, Ketua AMSI Jabar Satrya Graha Laksana menambahkan, Cek Fakta Pelatihan bertujuan agar media dan wartawan bisa lebih peka terhadap gangguan informasi menjelang Pilkada 2024. Sekaligus menjadi pihak terdepan dalam memerangi penyebaran hoaks, yang dapat merusak tatanan sosial masyarakat.
Dia juga mengingatkan peran media bukan hanya sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai penjaga kebenaran di tengah pusaran yang tidak menyampaikan informasi yang disebarkan melalui berbagai platform media sosial.
“Ini adalah tanggung jawab besar bagi kita semua, terutama di saat krusial seperti Pilkada,” tandasnya.
Pada pelatihan ini, para peserta diberikan pengetahuan tentang teknik-teknik verifikasi fakta, penggunaan teknologi dalam memeriksa keaslian suatu informasi, serta strategi kampanye melawan hitam yang sering muncul di masa pemilu.
Selain itu, peserta juga dilatih untuk mengidentifikasi sumber informasi yang valid dan melakukan investigasi mendalam terhadap klaim-klaim yang beredar di ruang publik.
Pada kesempatan tersebut, para peserta yang terdiri dari media online dan cetak di Jabar berharap, dengan kemampuan cek fakta yang lebih baik media bisa lebih efektif dalam menangkal informasi sesat, yang sering kali digunakan sebagai alat propaganda politik.
Dengan terselenggaranya Cek Fakta Pelatihan ini, AMSI Jabar optimis bahwa media di Jabar akan lebih siap menghadapi tantangan dalam memberantas hoax dan gangguan informasi masyarakat, sehingga dapat menerima informasi yang benar dan akurat dalam menentukan pilihannya pada Pilkada 2024.
Dalam Cek Fakta, AMSI menghadirkan dua pelatihan atau pemateri yang berkompeten di bidangnya, yaitu Adi Marsiela dari organisasi jurnalis independen (AJI) dan Johanes Heru Margianto dari Managing Editor media online nasional. ***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait