Hanya saja, Ia menyebut, salah satunya yakni sejak awal masuk ke tahapan Pilkada 2024, diakui ada miss komunikasi dengan pengurus di tingkat kabupaten.
"Koordinasi ada, tapi hanya beberapa poin saja. Pernah kita pertemuan itu juga dalam konteks pendidikan politik, itu juga hanya menyinggung sedikit soal pilkada, langkahnya nanti bagaimana seperti apa, itu tidak ada kabar lagi. Kita menunggu DPC ke kita itu mau seperti apa, jadi kenapa mangkir itu ya banyak faktor lah,” ujarnya.
Atas sikap politik yang diambil, pihaknya siap menerima konsekuensi dari internal partai. "Intinya dengan silaturahmi kami ke sini (Posko Pemenangan Amih Tuti), kita sudah siap menerima konsekuensinya,” tandasnya.
Sementara Calon Wakil Bupati Kuningan, Hj Tuti Andriani mengaku, bersyukur atas kunjungan silaturahmi dari sejumlah PAC Partai Demokrat.
"Saya apresiasi dan terima kasih ya sudah bersilaturahmi. Intinya, kita sepakat bagaimana bisa membangun Kuningan lebih baik lagi,” ucapnya.
Dia tidak menyangka, apabila kedatangan dari sejumlah pengurus tingkat PAC Partai Demokrat hadir untuk memberi dukungan politik.
"Aawalnya saya tidak menyangka ya, mereka hadir dari 23 PAC Partai Demokrat. Tujuan mereka tentu ingin bersama-sama membangun Kuningan, soal persoalan di internal partainya, itu bukan ranah kami ya, dan saya tidak tahu,” katanya.
Bahkan dirinya tak menampik, adanya kemungkinan jumlah dukungan dari 23 PAC Partai Demokrat masih bisa bertambah. Meski pun saat ini, perwakilan yang hadir baru sebanyak 15 PAC Partai Demokrat.
Sementara saat mencoba dikonfirmasi kepada Ketua Demokrat Kuningan, H Lili Suherli masih enggan untuk menanggapi persoalan tersebut. Ia belum bekenan untuk memberikan komentar lebih dalam.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait