KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Pergerakan Relawan Kemanusiaan dan Lingkungan Indonesia sukses menyelenggarakan Festival UMKM Santri yang digelar di Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jabar. Acara ini menarik antusiasme besar dari ratusan warga yang memadati lokasi festival.
Festival tersebut tidak hanya menampilkan bazar produk dari 40 pesantren di Jabar, tetapi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik seperti lomba jalan sehat dan lomba hadroh tingkat provinsi. Acara semakin meriah dengan pentas seni yang dipersembahkan oleh para santri pesantren.
Ketua Umum PRKI, Luthfi Hizba Rusydia ST MSc menjelaskan, bahwa kerjasama dengan PLN Peduli dalam penyelenggaraan festival ini bertujuan untuk memajukan ekonomi di pondok pesantren. "Kami berupaya mengangkat dan merevitalisasi ekonomi kreatif UMKM di wilayah ini," ujarnya.
Sebelum pelaksanaan Festival UMKM Santri, PRKI telah memberikan pembinaan kepada santri pesantren, mulai dari pengembangan UMKM hingga strategi pemasaran produk. "Kami telah melakukan pelatihan intensif selama tiga bulan dengan melibatkan narasumber nasional, untuk mempersiapkan mereka dari nol hingga produk siap pasar," tambahnya.
Pihak PRKI juga menegaskan komitmennya, untuk terus mendampingi dan mengawal para santri pesantren dalam mengembangkan produk-produk UMKM hingga dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Ketua Pelaksana Festival UMKM Santri, Pipin Nur Alfi Lail menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga akan berkelanjutan untuk membantu legalitas dan permodalan di masa depan.
"Insya Allah kegiatan ini akan terus berkelanjutan, termasuk membantu legalitas perizinan dan permodalan ke depan," katanya, Senin (15/7).
Sekda Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar, memberikan apresiasi atas keberhasilan acara ini. "Kami optimis, dengan dukungan dari PRKI, para santri akan mampu menghadirkan produk-produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi," ujarnya.
Dengan potensi yang dimiliki, PRKI dan para santri berharap dapat terus mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk mencapai kemandirian ekonomi. Tidak hanya bagi pondok pesantren, tetapi juga untuk masa depan mereka sendiri.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait