"Kami berterima kasih, berarti ada kader lain yang berani muncul. Adapun soal siapa yang akan mendapatkan rekomendasi, itu bukan kewenangan kami," tegasnya.
Ia juga menegaskan, bahwa Gerindra Kuningan akan tetap kompak mendukung siapa pun yang ditunjuk DPP untuk maju dalam Pilkada Kuningan. Kekompakan ini telah ditunjukkan pada Pilpres 2024 lalu, meski awalnya banyak yang tidak setuju Cawapres Gibran berpasangan dengan Prabowo.
"Di Partai Gerindra, fatsun politik adalah salah satu kewajiban yang harus dijalankan," katanya.
Kemunculan Deki Zaenal Mutaqin dinilai Toto sebagai dinamika politik yang sehat di internal partai. Pihaknya akan mendukung siapa pun kader internal yang akan maju dalam Pilkada Kuningan, baik sebagai calon bupati maupun wakil bupati.
Sementara Anggota Fraksi Gerindra, Eman Suherman menyatakan, bahwa kemunculan Deki Zaenal Mutaqin tidak menimbulkan masalah di internal fraksi. Menurutnya, setiap warga negara berhak mendaftar dan pihaknya akan mendukung siapa pun yang ditunjuk oleh DPP.
"Kami sebagai anggota Partai Gerindra tentu akan mendukung siapa pun yang ditunjuk oleh DPP," ungkapnya.
Sebetulnya di internal Gerindra Kuningan, memang hanya muncul satu nama yang akan diusung sebagai bakal calon kepala daerah yakni H Dede Ismail. Namun konstelasi politik menghangat dengan kemunculan Deki Zaenal Mutaqin, yang disebut bakal maju pada Pilkada Kuningan.
Sejumlah spanduk dan konten media sosial muncul menampilkan Deki dengan jargon KAMUNING dan bertuliskan Menuju Bupati Kuningan. Deki Zaenal Mutaqin mendaftarkan diri sebagai Bacabup melalui DPD Gerindra Jabar, dan telah mengikuti berbagai proses seleksi.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait