"Pertama, kami menjajaki kemungkinan kerja sama politik atau koalisi menghadapi Pilkada 2024. Kedua, kami sudah berkomunikasi dengan DPD Jabar terkait arahan dari DPP bahwa kader partai kami diwajibkan untuk maju dalam kontestasi Pilkada," ungkap H Dede Ismail.
Ia menegaskan bahwa keputusan ini tidak diambil secara sepihak, melainkan setelah melalui proses evaluasi dan pertimbangan yang matang. "Kami sadar betul bahwa perjuangan politik haruslah masuk dalam konstitusi di Pilkada, bukan semata-mata untuk merealisasikan kepentingan politik pribadi," tambahnya.
Dalam konteks ini, Dede Ismail juga memperhatikan hasil perolehan pemilu legislatif sebelumnya, di mana meskipun Partai Gerindra berhasil mendapatkan suara yang signifikan, namun tidak mencapai hasil yang diharapkan dalam perolehan kursi.
"Kami melihat bahwa PDI Perjuangan memiliki pengalaman yang cukup dalam memenangkan pemilu legislatif dan Pilkada. Kami percaya bahwa kerja sama dengan mereka, akan memperkuat posisi kami dalam mengamankan kebijakan di pusat," paparnya.
Menanggapi kemungkinan kerja sama politik, Dede Ismail menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri sebagai anggota legislatif terpilih, jika rekomendasi tersebut disetujui oleh dewan pimpinan pusat partai-partai yang berkolaborasi. Termasuk hanya menjadi Calon Wakil Bupati, Ia siap maju berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Kuningan.
Dalam kesempatan yang sama, Ia juga menyoroti pentingnya menjalin komunikasi dengan berbagai partai politik, termasuk Golkar dan Demokrat. "Kami telah menjalankan berbagai pertemuan, karena kami percaya bahwa dengan bersatu, kami bisa menjadi pemenang dalam pilkada mendatang," jelasnya.
Dengan penuh optimisme dan semangat, Ketua Gerindra Kuningan H Dede Ismail menyambut baik prospek kerja sama politik yang memungkinkan partainya untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan daerah.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait