Hal ini membuat Bawaslu Kuningan bergerak cepat untuk melakukan penertiban, guna menciptakan lingkungan pemilu yang adil dan bersih. Penertiban alat peraga kampanye menjadi prioritas utama, dalam menjaga keamanan dan keteraturan selama masa tenang.
Hanya saja, penertiban APK masih menemui hambatan salah satunya akibat kondisi cuaca. "Ya paling penghambatnya salah satunya karena cuaca. Karena biasanya setelah waktu dzuhur itu hujan, akhirnya berakibat pada kendala di lapangan," kata Ketua Bawaslu Kuningan, Firman.
Namun demi menargetkan Zero APK jelang pencoblosan, Firman menegaskan bahwa Bawaslu Kuningan akan terus meningkatkan pengawasan dan penertiban.
"Kami tidak akan mengendurkan upaya dalam menjaga integritas pemilu. Zero APK bukan hanya slogan, tetapi juga komitmen kami untuk menciptakan pemilu yang bersih dan transparan," tandasnya.
Meskipun saat menertibkan APK berukuran besar, lanjutnya, tak jarang petugas di lapangan khawatir jika turun hujan ada sambaran petir.
"Jadi kami biasanya menunggu reda dulu, karena itu paling menghambatnya adalah cuaca. Kalau batas waktu kan tidak ada, tapi kalau batas hari itu sampai tanggal 13 sudah tertib," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya selama tiha hari masa tenang terus dikebut bersama-sama untuk menertibkan APK. Karena tugas ini harus dilakukan oleh semua pihak, sebab kalau hanya Bawaslu maupun panwascam atau PKD saja tidak bisa melakukan penertiban secara masif.
"Karena yang menjadi tujuan kami adalah zero APK dalam waktu tiga hari masa tenang pemilu," imbuhnya.
Sekali lagi, pihaknya bertekad, penertiban alat peraga kampanye selama masa tenang Pemilu 2024 menjadi fokus utama bagi Bawaslu Kuningan. Dengan kerja keras dan dukungan masyarakat, diharapkan pemilu dapat berlangsung dengan lancar dan adil.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
