“Jangan intervensi hati nurani rakyat, jangan ganggu kedaulatan rakyat dalam menentukan pilihannya,” tegas Oktafiandi dalam keterangan persnya, Jumat (9/2).
Tak hanya itu, Oktafiandi menyoroti pula ketidaktegasan beberapa jenderal purnawirawan terhadap isu dugaan pelanggaran HAM di masa lalu, dan perubahan sikap mereka yang kini mendukung kubu lawan. Termasuk menyinggung kritik dari tokoh nasional dan gelombang protes dari akademisi serta mahasiswa terhadap skenario pemilu satu putaran, menegaskan bahwa pemilu tidak hanya soal menang kalah namun juga tentang merawat demokrasi.
“Pemilu bukan saja soal menang kalah. Tapi ada tanggung jawab moral merawat kultur demokrasi yang sudah diperjuangkan, dan dibangun dengan susah payah,” tandasnya.
Dalam kegiatan ToT tersebut, turut hadir H Atip Muchlis dan Eno Sulaena selaku Caleg DPRD Kuningan dari PDIP, yang menunjukkan dukungan terhadap upaya ini. Oktafiandi juga telah melakukan sosialisasi dan pembentukan relawan BKO di hampir semua kecamatan di Kabupaten Kuningan maupun Ciamis bersama Caleg DPRD Provinsi Jabar dari PDIP, Ika Siti Rahmatika.
Itu semua menandai komitmen kuat dalam mengawal suara untuk Ganjar-Mahfud dan PDIP. Dengan persiapan yang matang dan dukungan yang semakin masif, Oktafiandi dan timnya optimis dapat menjemput kemenangan dalam Pemilu 2024 dan melanjutkan kultur demokrasi yang telah dibangun.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait