Hujan Picu Banjir di Sejumlah Wilayah Kuningan: Rumah Terendam, Ternak Warga Hanyut
KUNINGAN,iNEWS.ID–Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kabupaten Kuningan pada Selasa (30/12) sore mengakibatkan banjir di sejumlah titik.
Luapan sungai dan saluran irigasi tak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga menyebabkan kerusakan lahan pertanian serta menghanyutkan ribuan ekor ikan hasil budidaya masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana mengatakan, banjir terjadi di beberapa desa yang tersebar di sejumlah kecamatan, di antaranya Desa Ciniru dan Desa Kalimati di Kecamatan Jalaksana, Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar, serta Desa Margamukti Kecamatan Cimahi.
"Curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan beberapa sungai dan saluran irigasi meluap. Namun secara umum, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,”ujar Indra Bayu Permana, Rabu (31/12).
Di Desa Kalimati, Kecamatan Jalaksana, banjir dipicu oleh meluapnya Sungai Cibatu akibat pendangkalan. Air setinggi sekitar satu meter menggenangi lahan pertanian dan kebun warga selama kurang lebih tiga jam.
Dampak terparah dialami kolam ikan milik Momon (43), di mana sekitar 1.000 ekor ikan nila dan gurami hanyut terbawa arus. Selain itu, tanaman padi milik warga mengalami kerusakan cukup parah.
"Sungai Cibatu memang membutuhkan normalisasi segera agar kejadian serupa tidak terus berulang,”katanya.
Sementara itu, banjir juga melanda Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar, akibat meluapnya saluran irigasi dan aliran air permukiman. Satu rumah milik Soleh (35) terendam air setinggi kurang lebih 40 sentimeter selama sekitar satu jam. Air kini telah surut dan warga bersama aparat desa melakukan pembersihan pascabanjir.
Di wilayah lain, banjir akibat luapan Sungai Cijurai terjadi di Desa Margamukti, Kecamatan Cimahi. Sebanyak sembilan rumah warga terendam dengan ketinggian air antara 50 hingga 100 sentimeter selama sekitar dua jam.
Tak hanya itu, 120 ekor entog milik BUMDes Perintis Sakti dilaporkan hanyut, serta sawah bengkok seluas kurang lebih dua hektare mengalami kerusakan dengan tanaman padi roboh.
"Situasi di seluruh lokasi saat ini sudah terkendali, air telah surut, dan pembersihan pascabanjir telah dilakukan,”jelasnya.
Sebagai langkah penanganan, BPBD Kuningan telah menerjunkan tim assessment ke seluruh lokasi terdampak serta berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, TNI, Polri, dan dinas terkait. Selain itu, BPBD juga melakukan monitoring pascalimpasan air hujan di ruas Jalan Raya Panawuan–Cilimus yang sempat menggenangi permukiman warga.
"Kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk penanganan lanjutan, sekaligus memastikan kondisi warga tetap aman,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto