Tungku Kayu Diduga Picu Kebakaran, Pabrik Tahu Rugi Puluhan Juta Rupiah
KUNINGAN,iNEWS.ID - Suasana malam yang semula tenang di Desa Kramatmulya, Kecamatan Kramatmulya, mendadak mencekam.
Api tiba-tiba berkobar dari atap sebuah pabrik tahu milik Dede Suherman, Senin (15/12) malam, membuat warga sekitar panik lantaran khawatir kobaran api merembet ke rumah-rumah di sekitarnya.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah menuturkan, berdasarkan keterangan saksi mata, api pertama kali terlihat sudah membesar di bagian atap pabrik. Kondisi itu membuat warga berhamburan keluar rumah.
"Warga melihat api sudah menyala di atap pabrik. Karena lokasinya dekat dengan permukiman, kami khawatir api menjalar. Kemudian warga langsung menghubungi call center Damkar,”ungkapnya.
Tak berselang lama, petugas UPT Pemadam Kebakaran Kuningan tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman. Kebakaran diduga kuat berasal dari tungku penggorengan tahu yang masih menggunakan kayu bakar.
" Berdasarkan hasil pemadaman, pendinginan, dan keterangan para saksi, api diduga berasal dari tungku penggorengan berbahan kayu bakar. Saat kejadian, pemilik pabrik diketahui sedang tidak berada di tempat,”jelasnya.
Bangunan pabrik tahu tersebut berukuran sekitar 6 x 9 meter. Dari luasan itu, area yang terbakar mencapai kurang lebih 3 x 9 meter. Meski tidak sampai meludeskan seluruh bangunan, api sempat membesar dan berpotensi merambat ke permukiman warga.
Dalam proses pemadaman, sebanyak 11 personel diterjunkan, didampingi langsung oleh Kepala UPT Damkar. Dua unit kendaraan pemadam kebakaran (randis pancar) dikerahkan dengan suplai air bertekanan tinggi sebanyak 7.000 liter. Proses pemadaman hingga pendinginan memakan waktu sekitar 1,5 jam.
"Selain personel Damkar, pemadaman juga dibantu tiga anggota BPBD Kabupaten Kuningan untuk suplai air menggunakan randis tangki berkapasitas 5.000 liter,”terangnya.
Upaya penanganan kebakaran turut melibatkan anggota Polsek Kramatmulya, Babinsa, Satpol PP, serta warga sekitar yang bahu-membahu membantu di lapangan. Sinergi tersebut berhasil mencegah api menjalar lebih luas.
Akibat peristiwa ini, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp67,5 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Pihaknya mengimbau masyarakat, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama yang bersumber dari tungku, gas, listrik, maupun aktivitas pembakaran sampah.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk rutin memeriksa selang dan regulator gas, menghindari penggunaan colokan listrik yang menumpuk, serta menggunakan kabel dan lampu listrik berstandar SNI guna mencegah korsleting,”tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, ia juga mendorong pemerintah desa agar menyediakan sistem proteksi kebakaran di lingkungan permukiman, seperti alat pemadam api ringan (APAR), tandon air, dan sarana pendukung lainnya.
" Jika terjadi kebakaran, jangan panik. Segera laporkan ke UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan agar bisa segera ditangani,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto