get app
inews
Aa Text
Read Next : Tolak RUU KUHP, Aliansi BEM Universitas Sewilayah Kuningan Demo DPRD

DPRD Jabar Kampanyekan Pelestarian Seni Budaya Sunda di Kuningan

Kamis, 27 November 2025 | 14:32 WIB
header img
Upaya pelestarian kearifan lokal seni dan budaya digelorakan Anggota DPRD Jabar melalui penampilan tarian dan alunan alat musik tradisional di Kuningan. Foto: Andri/iNewsKuningan

KUNINGAN,iNEWS.ID - Upaya pelestarian kearifan lokal seni dan budaya digelorakan melalui program DPRD Mengabdi Sapa Warga Berbasis Budaya yang digelar di Cigugur, Kabupaten Kuningan pada Kamis (27/11).

Kegiatan yang diisi dengan berbagai pertunjukan seni tradisional ini, menjadi ruang pertemuan antara wakil rakyat dan masyarakat dengan pendekatan budaya sebagai pengikatnya.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Ika Siti Rahmatika menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis budaya, terutama bagi generasi muda dan perempuan.

"Kegiatan ini merupakan inovasi baru DPRD Jabar menyapa warga berbasis budaya. Kita bersama ingin menjaga kearifan lokal agar tetap hidup. Di Cigugur, potensi budaya, agama, dan pariwisata sangat besar. Tinggal kita sinergikan dengan aspirasi masyarakat,”ujarnya.

Ika menegaskan dirinya membuka ruang seluas-luasnya bagi warga untuk menyampaikan aspirasi. Melalui program sapa warga yang digelar setiap tiga bulan di berbagai kecamatan, suara masyarakat akan diteruskan hingga tingkat provinsi.

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan sejumlah tarian tradisional, alunan musik dan lagu Sunda. Penampilan tersebut menjadi simbol kuat pelestarian budaya sebagai jati diri bangsa.

"Budaya adalah kekayaan kita. Selama kita menjaga seni, adat, dan kearifan lokal, bangsa ini akan selalu kokoh," ucapnya.

Kegiatan DPRD Mengabdi Sapa Warga berbasis budaya di Cigugur ini bukan hanya mendekatkan dewan dengan masyarakat, tetapi juga memperkuat komitmen bersama untuk terus merawat budaya Sunda di tengah arus modernisasi. Dari Cigugur, semangat Bhineka Tunggal Ika kembali digaungkan melalui seni, dialog, dan aksi nyata.

Sementara Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy menegaskan bahwa program ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk komitmen nyata anggota dewan untuk hadir, menyapa, dan mendengar langsung aspirasi masyarakat.

"Ini kegiatan yang sangat positif. DPRD mengabdi dalam sapa warga berbasis budaya adalah pengejawantahan hakikat seorang dewan yang harus turun ke tengah masyarakat. Ini bagus memilih Cigugur, karena kecamatan ini punya kekhasan keragaman budaya dan agama yang hidup rukun," ujarnya.

Ia menyebut Cigugur sebagai miniatur Indonesia, tempat di mana keberagaman hidup dalam harmoni. Keragaman seni, agama, hingga kuliner seperti UMKM tape ketan, menurutnya adalah kekuatan lokal yang memiliki nilai strategis dalam pembangunan daerah.

Lebih jauh, ia menyampaikan, DPRD Kuningan juga telah menetapkan peraturan daerah terkait perlindungan produk lokal, termasuk batik khas Cigugur yang dikembangkan Paseban Tri Panca Tunggal. Kebijakan tersebut menjadi dasar pemerintah daerah untuk menjaga, mempromosikan, dan mengembangkan identitas budaya lokal.

"Perda ini menjadi fondasi bagi UMKM lokal agar produk kita semakin dikenal dan dibanggakan. Pemerintah harus hadir untuk memastikan budaya dan ekonomi lokal tumbuh bersama," pungkasnya.***

Editor : Andri Yanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut