Rumah Warga di Cipakem Nyaris Ambruk Dihantam Hujan Deras, Penghuni Dievakuasi
KUNINGAN,iNEWS.ID–Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang hampir setiap hari mengguyur wilayah Kuningan kembali memicu insiden kebencanaan.
Kali ini, sebuah rumah milik warga di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, nyaris ambruk akibat atap yang lapuk tidak mampu menahan beban air hujan.
Rumah berukuran 6 x 12 meter tersebut merupakan milik Enon (75), yang tinggal bersama dua kepala keluarga dengan total empat jiwa. Bagian atap rumah, khususnya di ruang tengah hingga dapur, ambruk hingga sekitar 6 x 7 meter.
Kondisi ini membuat bangunan tidak lagi layak huni dan pemilik rumah terpaksa dievakuasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana mengatakan, bahwa cuaca ekstrem yang sering terjadi dalam beberapa hari terakhir menjadi salah satu pemicu kerusakan.
"Hujan dengan intensitas cukup tinggi ditambah kondisi atap rumah yang sudah lapuk menyebabkan sebagian atap ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian ini,”ujarnya, Minggu (13/11).
Begitu menerima laporan, BPBD Kuningan langsung menurunkan tim assessment ke lokasi serta menyalurkan bantuan logistik darurat. Aparat desa juga bergerak cepat mengevakuasi Enon dan keluarganya ke rumah warga lain atas nama Ibu Endah (42), yang berada di alamat yang sama.
Selain itu, aparat desa bersama masyarakat melakukan pembersihan material atap yang ambruk. Sebagian genting juga diturunkan untuk mengurangi beban pada struktur bangunan yang masih tersisa.
Koordinasi lintas sektor dilakukan untuk memastikan penanganan segera berjalan optimal. Aparat Desa, Kecamatan, TNI, Polri, hingga Dinas PUTR terlibat dalam penanganan darurat.
"Untuk kebutuhan sementara, korban membutuhkan logistik dan material bangunan,”jelasnya.
Melihat kondisi cuaca yang masih tidak menentu, BPBD Kuningan kembali mengingatkan masyarakat agar selalu waspada, terutama bagi rumah-rumah dengan struktur yang sudah menua.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan segera melaporkan jika melihat tanda-tanda bangunan melemah atau potensi bahaya lainnya. Keselamatan warga adalah prioritas,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto