Satu Keluarga di Garawangi Mengungsi Usai Rumah Dihantam Longsor
KUNINGAN,iNEWS.ID - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kuningan selama lebih dari delapan jam pada Senin (10/11) malam, membawa duka bagi satu keluarga di Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi.
Rumah mereka rusak parah, setelah diterjang material longsoran tembok penahan tebing yang ambruk di tengah lebatnya hujan. Malam itu, sekitar pukul 22.15 WIB, suara gemuruh keras memecah keheningan.
Dalam sekejap, tembok setinggi 2,5 meter dengan panjang 10 meter di halaman rumah milik Endy Rohandi (61) ambruk, meluncur deras menghantam rumah yang berada tepat di bawahnya. Rumah itu milik Anah Maryanah (57), kini hanya tersisa puing dan dinding yang retak.
"Akibat hujan lebat dan kondisi tanah yang labil, TPT halaman milik Bapak Endy longsor dan materialnya menimpa rumah Ibu Anah,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, Selasa (11/11).
Benturan material yang deras membuat bagian belakang rumah jebol. Dapur dan kamar tidur rata dengan tanah. Beruntung, tidak ada korban jiwa. Namun, tiga anggota keluarga yang tinggal di rumah itu terpaksa mengungsi.
"Tidak ada korban jiwa, tetapi rumah mengalami kerusakan cukup berat. Penghuni rumah untuk sementara waktu mengungsi ke rumah anaknya,”katanya.
Begitu laporan masuk, tim BPBD Kuningan segera diterjunkan ke lokasi di Dusun Sampora, membawa bantuan logistik darurat dan melakukan asesmen cepat. Sejak pagi, petugas BPBD bersama aparat desa, masyarakat, TNI, dan Polri bahu-membahu membersihkan material longsoran yang masih menimbun sebagian area rumah.
Musibah ini menjadi pengingat betapa rentannya wilayah Kuningan terhadap bencana alam, terutama saat musim penghujan mulai menguat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan atau dekat tebing. Segera laporkan jika ada tanda-tanda tanah bergerak atau retakan di sekitar rumah,”tegasnya.
Kini, Anah dan keluarganya hanya bisa pasrah. Di tengah sisa hujan dan reruntuhan, mereka berharap dapat kembali membangun tempat tinggalnya sambil menanti uluran tangan dan cuaca yang lebih bersahabat.***
Editor : Andri Yanto