Misteri Mayat di Puncak Ciremai Terungkap, Tim Gabungan Berhasil Evakuasi dari Ketinggian 3.078 Mdpl
KUNINGAN,iNEWS.ID–Proses evakuasi jenazah tanpa identitas yang ditemukan di kawasan puncak Gunung Ciremai akhirnya berakhir pada Jumat (31/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Setelah perjuangan panjang melawan cuaca ekstrem dan medan curam, tim gabungan berhasil menurunkan jasad tersebut ke basecamp Jalur Linggajati.
Misteri yang sempat menyelimuti penemuan mayat di gunung tertinggi di Jawa Barat itu akhirnya terpecahkan.
Identitasnya terungkap setelah pihak keluarga mengenali sejumlah barang milik korban yang ditemukan di lokasi, seperti pakaian, sarung, sandal, hingga luka khas di tubuhnya.
Korban diketahui bernama Urip Masurip (41) asal warga Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar, Kuningan.
Kapolres Kuningan AKBP M Ali Akbar menjelaskan, operasi evakuasi berlangsung penuh tantangan. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD Kuningan, Balai TNGC, relawan, dan komunitas pecinta alam harus bekerja secara estafet dari puncak setinggi 3.078 meter di atas permukaan laut.
"Alhamdulillah, sekitar pukul 11 malam jenazah sudah berhasil kita turunkan hingga ke basecamp Linggajati,”ujar AKBP M Ali Akbar di Pos Pendakian Linggajati.
Menurut Kapolres, tim telah bekerja tanpa henti sejak laporan penemuan mayat diterima pada Rabu (29/10). Cuaca berkabut, suhu dingin menusuk, dan jalur licin menjadi tantangan utama di setiap meter perjalanan menurunkan jenazah.
"Kendala terbesar adalah cuaca dan medan. Tapi berkat kerja keras semua pihak, jenazah akhirnya berhasil kami evakuasi dengan aman,”tuturnya.
Setelah dievakuasi, proses identifikasi dilakukan oleh tim Inafis Polres Kuningan. Hasil pemeriksaan sidik jari dan bukti visual dari pakaian serta barang pribadi menguatkan bahwa korban adalah Urip Masurip.
"Dari hasil pemeriksaan, identifikasi sangat kuat. Selain kesamaan fisik dan barang bawaan, hasil sidik jari juga identik dengan milik korban,”jelasnya.
Dari hasil olah tempat kejadian dan keterangan saksi, korban diduga sudah meninggal lebih dari 10 hari sebelum ditemukan. Setelah proses identifikasi selesai, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga.
"Keluarga menolak dilakukan otopsi, sehingga jenazah langsung kami serahkan untuk dimakamkan,”terangnya.
Sementara itu, untuk sementara jalur pendakian Linggajati yang menjadi lokasi penemuan ditutup oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), guna evaluasi dan keamanan pasca kejadian.***
Editor : Andri Yanto