Tim SAR Gabungan Diterjunkan Evakuasi Mayat Pria di Puncak Gunung Ciremai
 
              
             
             KUNINGAN,iNEWS.ID–Tim SAR Gabungan dari berbagai unsur diterjunkan untuk menindaklanjuti penemuan mayat di kawasan puncak Gunung Ciremai. Mereka telah menggelar rapat koordinasi di Pos Pendakian Linggajati, untuk mematangkan rencana evakuasi mayat pria yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Rapat tersebut difokuskan pada penyusunan strategi teknis evakuasi di medan ekstrem yang dikenal berat dan penuh tantangan. Tim evakuasi gabungan berangkat menuju puncak Ciremai pada Kamis (30/10) pagi, dengan arahan dipimpin langsung Kapolres Kuningan.
 
                                                        Proses pendakian diperkirakan memakan waktu berjam-jam, dan tim diharapkan tiba di lokasi menjelang sore hari untuk kemudian menurunkan korban pada malam harinya.
"Evakuasi di puncak Ciremai membutuhkan perencanaan matang, karena kondisi medan sangat terjal dan cuaca sering berubah cepat,”kata Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana.
Menurutnya, koordinasi intensif yang dilakukan tim gabungan telah dilakukan sejak malam. "Tadi malam tim gabungan sudah melakukan rapat koordinasi di Pondok Obim, di bawah Cibunar, Pos Pendakian Linggajati, untuk membahas rencana evakuasi jenazah yang ditemukan di kawasan puncak,”jelasnya.
 
                                                        Ia menyebutkan, rapat tersebut diikuti oleh berbagai unsur mulai dari BPBD, TNI-Polri, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, tim Ranger, relawan, hingga tim dari AKAR. Semua pihak terlibat aktif dalam menyusun langkah-langkah teknis, agar proses evakuasi berjalan aman dan efisien.
"Fokus pembahasan adalah perencanaan teknis secara rinci, termasuk waktu pemberangkatan dan strategi menghadapi medan yang berat,”ujarnya.
Penemuan jenazah di kawasan puncak Gunung Ciremai sebelumnya dilaporkan oleh tim Smart Patrol BTNGC yang sedang melakukan patroli rutin di jalur pendakian. Hingga kini, identitas korban masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang.***
Editor : Andri Yanto
 
                          
                                      
                                      
                                      
                                      
                                      
                                      
                      
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                 