Damkar Evakuasi Anak Buaya dari Permukiman Warga di Cigandamekar

KUNINGAN,iNEWS.ID–Petugas UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan, Jabar, kembali melakukan aksi penyelamatan unik. Kali ini, mereka mengevakuasi seekor anak buaya muara yang ditemukan di permukiman warga Desa Jambu Geulis, Kecamatan Cigandamekar, Kuningan.

Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah menjelaskan, bahwa laporan tersebut datang dari aparat desa setempat yang khawatir terhadap keberadaan buaya di lingkungan permukiman.

Baca Juga

Kucing Liar Acak-acak Rumah, Damkar Kuningan Lakukan Evakuasi Cegah Bahaya

"Awalnya kami menerima informasi dari Sekdes Jambu Geulis, bahwa di salah satu rumah warga terdapat anak buaya yang ditinggalkan pemiliknya. Karena dikhawatirkan dapat membahayakan warga sekitar, pihak desa meminta bantuan kepada kami untuk melakukan evakuasi,”ujarnya, Selasa (21/10).

Dari keterangan aparat desa, buaya tersebut awalnya dibawa oleh seorang warga yang pulang kampung dari Cibubur, Jakarta, sekitar sebulan lalu. Ia mengaku tidak sengaja menangkap buaya itu saat memancing, kemudian membawanya pulang ke kampung halaman dan memeliharanya di dalam bak mandi rumah.

Namun, setelah kembali ke Jakarta, hewan buas itu tak lagi terurus. Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran warga, karena dikhawatirkan buaya bisa keluar dan mengancam keselamatan penduduk sekitar.

Baca Juga

Rumah Semi Permanen Milik Lansia 90 Tahun di Kadugede Hangus Terbakar

"Begitu menerima surat permohonan resmi dari Kepala Desa Jambu Geulis, kami langsung menerjunkan lima anggota regu piket untuk melakukan penanganan. Proses evakuasi berjalan lancar, dan buaya berhasil diamankan tanpa insiden,”jelasnya.

Setelah diamankan, anak buaya tersebut kemudian diserahkan ke Kebun Binatang J&J di Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, karena lokasi tersebut memiliki fasilitas penangkaran satwa yang lebih memadai.

"Kami pastikan hewan tersebut kini dalam kondisi aman dan sudah ditangani pihak yang berkompeten. Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak memelihara satwa liar, karena selain berisiko bagi keselamatan, juga melanggar aturan konservasi,”pungkasnya.***

Editor : Andri Yanto