Komisi XII Bareng Kementerian LH Gulirkan Program Perlindungan Mata Air di Ciremai

KUNINGAN,iNEWS.ID - Anggota DPR RI Komisi XII, H Rokhmat Ardiyan (HRA) bareng Kementerian Lingkungan Hidup (LH) menggulirkan program Desa Peduli Sumber Air di kawasan kaki Gunung Ciremai. Tepatnya yakni berlokasi di Balai Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kuningan pada Minggu (12/10).
Hal ini dilakukan, sebab di kawasan kaki Gunung Ciremai memiliki potensi besar sumber mata air. Setidaknya, terdapat 156 titik mata air di kawasan Ciremai.
Dalam kegiatan tersebut, HRA menekankan pentingnya menjaga air sebagai sumber kehidupan yang juga menjadi penopang kesejahteraan masyarakat.
"Air bukan hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga sumber ekonomi. Dari air, pertanian bisa maju, wisata tumbuh, dan lapangan kerja tercipta,”ujarnya.
HRA menjelaskan, di kawasan Desa Cisantana saja terdapat sekitar delapan objek wisata yang mampu menyerap 700 hingga 800 tenaga kerja lokal. Selain pariwisata, sektor pertanian di wilayah ini juga berperan besar dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
"Bayangkan, di Gunung Ciremai ada sekitar 156 titik mata air. Tapi manfaatnya dirasakan oleh lebih dari 5 juta jiwa di Kuningan, Majalengka, Cirebon hingga Indramayu. Maka dari itu, kita harus bersama-sama menjaga potensi ini agar tidak rusak atau hilang,”tegasnya.
Ia mengungkapkan keinginannya, agar Desa Cisantana bisa tumbuh menjadi desa mandiri berbasis pertanian dan pariwisata.
"Kalau masyarakatnya sejahtera dan desa punya pendapatan, maka desa bisa berdiri di atas kakinya sendiri,”ucapnya.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, semoga Cisantana bisa menjadi contoh sukses desa yang peduli dan mandiri dalam menjaga sumber daya air di lereng Gunung Ciremai.
"Kalau airnya terjaga, hidup pun akan terus mengalir," kata HRA.
Sementara Koordinator Kelompok Kerja Perairan Darat pada Direktorat Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Perairan Darat Kementerian LH, Titi Novita Harahap menjelaskan, bahwa program Desa Peduli Sumber Air merupakan upaya nyata pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan air dan lingkungan.
"Program ini dijalankan oleh masyarakat sendiri melalui tim kerja di desa. Jadi tidak hanya soal pemanfaatannya, tapi juga bagaimana menjaga ekosistem air agar tetap lestari,”terangnya.
Menurutnya, tahun 2025 ada 19 desa di Pulau Jawa yang mengikuti program ini. Desa Cisantana ini menjadi satu-satunya dari Kabupaten Kuningan yang terpilih.***
Editor : Andri Yanto