Diduga Keracunan MBG, Puluhan Siswa SMAN 1 Luragung Dilarikan ke Puskesmas

KUNINGAN,iNEWS.ID–Dugaan keracunan massal menimpa puluhan siswa SMAN 1 Luragung, Jumat (3/10). Sejak pukul 10.00 WIB, puluhan pelajar mulai merasakan gejala pusing, mual, hingga diare berulang kali.

Kondisi itu membuat mereka harus segera mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Luragung. Berdasarkan data sementara, sekitar 80 siswa laki-laki maupun perempuan langsung dirawat di puskesmas.

Baca Juga

Bupati Ungkap Total Dugaan Keracunan Siswa Capai 284 Siswa di Luragung

Pantauan di Puskesmas Luragung menunjukkan sejumlah ruang perawatan dipenuhi oleh pelajar berseragam putih abu-abu. Beberapa di antaranya masih terbaring lemah di ranjang pasien, namun sebagian lainnya mulai menunjukkan kondisi membaik setelah mendapat penanganan medis.

Keracunan massal ini diduga berasal dari makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disantap siswa pada Kamis (2/10) kemarin. Menu yang disajikan antara lain ayam kecap, tempe, serta tumis sayuran.

Salah seorang siswa berusia 17 tahun asal Luragung mengaku mulai merasakan gejala pada hari ini.

Baca Juga

Atap Bangunan Sekolah di SDN Cigintung Rusak usai Tertimpa Pohon Tumbang

"Kalau saya kebetulan kerasa hari ini, perut sakit dan BAB sampai lima kali,”ungkapnya saat ditemui di puskesmas.

Ia menuturkan, dirinya menyantap menu MBG pada Kamis siang setelah waktu Dzuhur.

"Muntah-muntah tidak, tapi hampir semua kelas ada yang kena. Dari kelas X, XI sampai XII,”ujarnya.

Baca Juga

Polisi Akan Periksa Sekolah Terkait 3 Siswi SD Tenggelam di Sungai Penarikan Indramayu

Sementara Ketua Satgas MBG Kuningan, Dr Wahyu Hidayah saat dimintai wawancara belum bisa memberikan keterangan resmi. Sebab akan melihat dulu kondisi pelajar sekolah yang mendapat perawatan medis di puskesmas.

"Saya mau lihat dulu anak-anak sekolah di puskesmas. Nanti dulu ya," singkatnya yang juga menjabat Pj Sekda Kuningan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak puskesmas masih terus memberikan penanganan kepada para siswa. Sementara otoritas terkait tengah menelusuri penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut.***

Editor : Andri Yanto