Satwa Buas Bikin Heboh Warga Kuningan, Terperangkap di Gudang Dekat Balai Desa

KUNINGAN,iNEWS.ID–Suasana tenang di Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kuningan, Jabar, mendadak berubah menjadi heboh pada Selasa (26/8) pagi.
Warga berbondong-bondong menuju balai desa, setelah seekor macan tutul tiba-tiba masuk ke gudang Poskesmas yang berdiri tepat di samping balai desa.
Kejadian tak biasa itu pertama kali disadari seorang warga, yang hendak mengambil peralatan bangunan. Awalnya mengira hewan tersebut hanya seekor kucing besar.
Namun begitu menyadari corak tutul khas di tubuhnya, sontak langsung terperanjat dan melaporkan kepada warga lain. Dalam sekejap, kabar keberadaan satwa buas itu menyebar cepat ke pelosok kampung.
Warga berlari ke lokasi, sebagian penasaran, sebagian lagi takut bercampur heran. Tak sedikit yang mengabadikan peristiwa langka ini dengan ponsel mereka, meski aparat desa berkali-kali mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu dekat demi keselamatan.
Dalam sebuah rekaman video amatir yang beredar, terlihat macan tutul tersebut bersembunyi di sudut gudang, tubuhnya membelakangi kamera, sementara sorot senter warga menyingkap wujud satwa yang biasanya hanya terlihat di hutan belantara.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Wilayah Cirebon, Slamet Priambada, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menyatakan tim BKSDA sudah dikerahkan untuk menangani situasi sekaligus mengevakuasi macan tutul itu.
"Alternatif penanganan akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Prinsipnya, keselamatan warga dan satwa sama-sama harus dijaga,”ujarnya.
Demi mendukung upaya evakuasi, sejumlah petugas Damkar Kabupaten Kuningan turut diterjunkan. Aparat TNI dan Polri juga siaga di sekitar lokasi guna memastikan situasi tetap terkendali.
Hingga berita ini diturunkan, tim BKSDA masih dalam perjalanan menuju lokasi untuk mengevakuasi satwa dilindungi tersebut. Sementara warga masih ramai memadati sekitar balai desa, sebagian memilih menonton dari kejauhan, sebagian lagi sibuk merekam peristiwa yang jarang sekali terjadi di wilayah mereka.***
Editor : Andri Yanto