get app
inews
Aa Text
Read Next : Atasi Kekeringan, Anggota DPRD Chartam Sulaiman Bantu Program Sumur Bor

Kejadian Longsor di Kuningan, Rumah Warga dan Tower e-KTP Terancam

Jum'at, 22 Agustus 2025 | 13:56 WIB
header img
Hujan deras yang sempat mengguyur sebagian besar wilayah Kuningan memicu terjadinya musibah bencana longsor hingga mengancam permukiman milik warga. Foto: BPBD Kuningan

KUNINGAN,iNEWS.ID–Hujan deras yang sempat mengguyur sebagian besar wilayah Kuningan memicu bencana tanah longsor di Kuningan, Jabar. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum, lahan pertanian, hingga mengancam pemukiman warga.

Lokasi pertama terjadi di Kantor Kecamatan Cigandamekar, tepatnya di Desa Babakanjati. Tebing penahan tanah (TPT) sepanjang 15 meter dengan tinggi 1 meter ambruk, menyeret dinding pagar kantor kecamatan sepanjang 15 meter dan tinggi 4 meter.

Material longsoran menimpa lahan pertanian milik desa dan juga mengancam robohnya tower eks perekaman e-KTP setinggi 7 meter. Bahkan, longsoran sudah mendekati area rumah warga atas nama Sopyan (46), yang dihuni 1 kepala keluarga dengan 5 jiwa.

Sementara longsor juga dilaporkan di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan TPT jalan lingkungan longsor sepanjang 10 meter dengan tinggi 2 meter.

Material longsoran menimbun halaman samping rumah warga, Sopyan (46), serta mengancam rumah milik Daslim (50).

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, mengatakan pihaknya bersama aparat desa, kecamatan, TNI, dan Polri langsung bergerak melakukan penanganan darurat begitu laporan masuk.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun, longsoran ini berdampak pada kerusakan TPT, dinding pagar kantor kecamatan, hingga lahan pertanian desa. Kami juga menurunkan tim assessment untuk mengecek kondisi tower eks e-KTP yang terancam roboh, serta memberikan bantuan logistik darurat bagi warga terdampak,”jelasnya, Jumat (22/8).

Menurutnya, upaya pembersihan material longsor sudah dilakukan bersama aparat desa dan masyarakat setempat. Di Desa Cipakem, warga juga membuat cerucuk bambu sebagai penahan sementara untuk mengurangi risiko longsor susulan.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah material bangunan untuk memperkuat kembali struktur tebing. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk langkah lanjutan,”ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang tinggal di kawasan rawan longsor.

"Musim hujan masih berlangsung, jadi kami minta warga berhati-hati saat beraktivitas. Segera laporkan bila ada tanda-tanda pergerakan tanah agar bisa dilakukan penanganan lebih cepat,”pungkasnya.***

Editor : Andri Yanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut