Tiga Pelajar SMP Asal Kuningan Pukau Kapolri Lewat Tari Nadirasa di Mabes Polri

KUNINGAN,iNEWS.ID–Tiga siswi SMPN 1 Cilimus, Kabupaten Kuningan, tampil memukau di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam momen istimewa pelepasan ribuan pekerja terdampak PHK dan angkatan kerja baru di Lapangan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta.
Dalam acara bertajuk Dukungan Polri untuk Pemulihan Ekonomi dan Pekerja, siswi bernama Bilqis Miladia Nur, Dewi Tryani Ayuning Tyasa, dan Nalya Ratu Shivana, membawakan tarian berjudul Nadirasa. Tarian ini merupakan hasil kolaborasi apik karya penata tari Reza Triameliani serta penata musik Yosef Yogi Anjaeni dan Saepul Nuriman.
Penampilan ketiganya bukan tanpa alasan. Mereka diundang secara khusus oleh Penasihat Kapolri sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, yang sebelumnya telah berjanji akan menghadirkan penampilan seni dari Kuningan saat membuka Turnamen Tenis Bupati Cup 2025 beberapa waktu lalu.
Kepala SMPN 1 Cilimus, Hj Ida Nurhaeda, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan langka yang diberikan.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Andi Gani yang telah memberikan ruang bagi anak-anak kami untuk tampil di panggung nasional dan membanggakan daerahnya,” ujarnya, Rabu (30/7).
Tarian Nadirasa sendiri mengangkat filosofi mendalam tentang siklus kehidupan masyarakat melalui pesta sedekah bumi. Tarian ini menggambarkan suka cita dan rasa syukur yang bertransformasi menjadi kegelisahan akibat keserakahan, hingga akhirnya menyerukan kembalinya manusia pada rasa yang murni: memberi tanpa pamrih demi harmoni.
"Nadirasa adalah panggilan untuk kembali pada rasa yang murni, di mana bahagia tak diukur dari memiliki, tetapi dari saling memberi agar kehidupan tetap harmonis dan terjaga selamanya," tutur Reza, sang koreografer.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara langsung melepas keberangkatan ribuan buruh dari berbagai daerah seperti Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
"Dalam situasi sulit seperti ini, negara tidak boleh abai. Kami ingin hadir dan membantu warga yang sedang kesulitan, salah satunya dengan membantu mereka kembali mendapatkan pekerjaan,”ucap Jenderal Sigit.
Para buruh yang diberangkatkan merupakan korban PHK akibat tekanan ekonomi global dan otomatisasi industri. Kini mereka telah dilatih dan akan bekerja kembali di sektor manufaktur, logistik, dan jasa pelayanan, melalui kemitraan antara Polri dan organisasi buruh.
Penasihat Kapolri, Andi Gani Nena Wea menegaskan, bahwa kehadiran Polri dalam isu ketenagakerjaan adalah langkah progresif negara.
"Ini bukan sekadar program kerja, ini tentang mengembalikan harapan dan kepercayaan diri buruh yang selama ini terpinggirkan,” ujarnya.
Langkah Polri ini dipandang sebagai bentuk transformasi institusional, dari sekadar aparat penegak hukum menjadi lembaga yang hadir secara nyata untuk kesejahteraan masyarakat. Dan di tengah semua itu, kehadiran pelajar dari pelosok Kuningan menjadi simbol bahwa harapan bisa datang dari mana saja, bahkan dari panggung tari yang penuh makna.***
Editor : Andri Yanto