Pemda Gencarkan Pengolahan Kotoran Hewan Jadi Pupuk Organik

"Kohe menyimpan potensi luar biasa sebagai bahan baku pupuk organik yang ramah lingkungan, murah, dan mudah diakses. Kandungan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium sangat membantu memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan produktivitas pertanian,”jelasnya, Senin (28/7).
Ia menyebut, sudah saatnya masyarakat mengubah cara pandang terhadap kohe.
"Kohe bukan buangan, tapi sumber daya. Bila dikelola secara kolektif dan berkelanjutan, kohe akan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan pertanian yang hijau, tangguh, dan mandiri,”tegasnya.
Senada dengan itu, Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar menyebut, pengelolaan limbah peternakan ini menyentuh banyak aspek penting, mulai dari lingkungan, kesehatan, hingga ekonomi masyarakat.
"Selama ini kohe dipandang sebagai beban. Padahal, dengan pendekatan yang tepat, justru bisa menjadi sumber nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi. Inilah yang saya sebut kerja cerdas mengubah persoalan menjadi solusi. Kita berikhtiar menyelesaikan masalah lingkungan sekaligus menciptakan kekuatan ekonomi baru,”ujarnya.
Sementara Direktur PT Berkah Lumintu Sejati, Ari Bowo Sumarno mengungkapkan, bahwa pihaknya memiliki tiga unit mesin granul yang mampu mengolah hingga 12 ton kohe setiap hari. Perusahaan tersebut juga mendapat penugasan resmi dari Pupuk Indonesia Group untuk memproduksi pupuk organik jenis petroganik yang akan didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia.
"Kuningan sebagai sentra sapi perah di Jawa Barat menghasilkan limbah ternak dalam jumlah besar. Kalau tidak dikelola, tentu bisa mencemari lingkungan. Karena itu, kami bersama Pak Bupati membangun sinergi melalui pabrik pengolahan kohe yang tidak hanya menyelesaikan persoalan, tapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” tuturnya.
Melalui inisiatif ini, Kuningan tak hanya menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan, tetapi juga membuka jalan menuju pertanian berkelanjutan yang berdaya saing dan berorientasi masa depan.***
Editor : Andri Yanto