Gubernur KDM Apresiasi Langkah Tegas Bupati Terkait Polemik di RSUD Linggajati

KUNINGAN,iNEWS.ID–Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan tegas yang diambil Bupati Kuningan, dalam menangani polemik dugaan kelalaian medis di RSUD Linggajati.
Keputusan untuk menonaktifkan Direktur RSUD Linggajati, dinilai sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menegakkan profesionalisme dan transparansi di sektor layanan kesehatan.
"Kasus ini harus menjadi pelajaran berharga. Semoga ke depan pelayanan rumah sakit umum daerah semakin baik dan profesionalisme di kalangan tenaga medis terus tumbuh," ujar Gubernur KDM melalui unggahan video di akun Instagram resminya, Jumat (18/7).
KDM juga menekankan, pentingnya peningkatan kesejahteraan para pegawai rumah sakit demi terciptanya pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Baik layanan umum maupun yang terintegrasi dengan program BPJS Kesehatan harus berjalan dengan maksimal.
"Saya ucapkan terima kasih. Semoga nanti bisa melahirkan hasil penyelidikan yang objektif terhadap masalah tersebut," tambahnya.
Sebelumnya, Bupati Dian Rachmat Yanuar telah mengumumkan pembentukan tim gabungan investigasi untuk mengusut tuntas kasus kematian bayi di RSUD Linggajati. Tim tersebut melibatkan Majelis Disiplin Profesi dan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dengan tugas utama menilai ada tidaknya pelanggaran terhadap standar operasional prosedur (SOP) medis.
"Untuk menjamin independensi dan objektivitas proses investigasi, kami menonaktifkan sementara Direktur RSUD Linggajati hingga seluruh proses selesai," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kuningan, dr Edi Martono menyampaikan hasil audit maternal perinatal yang dilakukan terhadap RSUD Linggajati. Berdasarkan audit tersebut, pelayanan medis dalam kasus ini telah dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku.
"Namun demikian, kami tetap berkomitmen untuk melakukan pembinaan secara menyeluruh terhadap seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Kuningan. Ini penting agar kualitas pelayanan terus terjaga dan kejadian serupa tidak terulang," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto