TNI Bekali Konseling Orang Tua yang Anaknya Tengah Ikuti Barak Militer

KUNINGAN,iNEWS.ID–Di tengah berlangsungnya program Latihan Dasar Kepemimpinan dan Kedisiplinan (LDKK) bagi siswa SMP/MTs yang mengikuti pembinaan karakter di barak militer, Kodim Kuningan turut menyelenggarakan kegiatan konseling khusus bagi para orang tua.
Kegiatan ini digelar di Aula Gedung Mashud Wisnu Saputra Kodim Kuningan. Ini sebagai upaya untuk menyamakan visi dan pola asuh antara sekolah, lembaga pembina, dan lingkungan keluarga.
Dandim Kuningan, Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, membuka acara dengan menyampaikan apresiasinya kepada para orang tua yang hadir. Ia menilai, kehadiran mereka mencerminkan kepedulian yang tinggi terhadap masa depan anak-anak.
"Keberhasilan pembentukan karakter tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada sekolah atau lembaga pelatihan. Lingkungan keluarga justru menjadi fondasi utamanya. Anak-anak akan meniru apa yang mereka lihat di rumah. Maka, jadilah teladan bagi mereka,”kata Dandim Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, Kamis (29/5).
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari pendekatan menyeluruh dalam pendidikan karakter, terutama bagi anak-anak yang sebelumnya teridentifikasi pernah terlibat dalam kenakalan remaja. Mereka kini menjalani pembinaan kedisiplinan di lingkungan barak militer sebagai bagian dari program bela negara.
Sementara Dr Udin Khaerudin selaku Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Disdikbud Kuningan, menjelaskan bahwa program ini tidak sekadar memberi pengalaman militer kepada siswa, tapi juga bertujuan membentuk pola pikir yang lebih positif dan tangguh.
"Diharapkan setelah kegiatan ini, anak-anak bisa lebih berhati-hati dalam bertindak dan memiliki kesadaran untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik,”katanya.
Tak jauh berbeda disampaikan Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kuningan, Atep Baharudin yang menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak. Menurutnya, pendidikan karakter memerlukan kesabaran, keteladanan, dan kontinuitas.
"Apapun yang kita tanamkan sejak dini, akan menjadi bekal kepribadian mereka di masa depan,”ujarnya.
Menambah perspektif dari sisi perlindungan anak, Ketua KPAID Wilayah Cirebon, Hj Fifi Sofiah, mengingatkan bahwa pola asuh tradisional tidak lagi relevan di era digital. Ia mengajak para orang tua untuk memahami karakter generasi sekarang yang tumbuh di tengah gempuran teknologi dan budaya instan.
"Jangan menasihati anak saat mereka sedang makan atau marah-marah saat mereka hendak sekolah. Ini hanya akan menciptakan jarak. Anak sekarang perlu didekati dengan pendekatan yang lebih empatik dan disesuaikan dengan zamannya,”pesannya.
Fifi juga menggarisbawahi bahaya penggunaan handphone yang tidak terkontrol, yang menurutnya bisa menjadi pintu masuk pada berbagai perilaku menyimpang jika tidak diawasi secara bijak.
Menutup rangkaian kegiatan, Archy Krisna Aji dari Tim Konseling Disdikbud Kuningan memberikan materi tentang pentingnya komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak. Ia mendorong para orang tua untuk menciptakan suasana keterbukaan, saling mendengarkan, dan menghindari pola komunikasi yang menekan.
"Komunikasi yang baik adalah jembatan utama dalam membangun kedekatan emosional antara anak dan orang tua. Dengan itu, anak-anak akan lebih terbuka dan merasa aman dalam menjalani proses tumbuh kembangnya,”tutur Archy.
Melalui kegiatan konseling ini, pihak penyelenggara berharap para orang tua mampu menjadi mitra aktif dalam mendampingi proses perubahan karakter anak. Sehingga pembinaan yang dilakukan di barak militer dapat berkesinambungan dengan pola asuh di rumah.***
Editor : Andri Yanto