get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua DPRD Dukung Pembentukan Tim Investigasi Longsor di Kawasan Ciremai

Tinjau Longsor, DPRD Soroti Dugaan Kerusakan Lingkungan di Kawasan Ciremai

Selasa, 20 Mei 2025 | 15:32 WIB
header img
Anggota DPRD Kuningan, Jabar, meninjau musibah longsor yang melanda kawasan hiking Lembah Cilengkrang Kuningan di kawasan Gunung Ciremai. (foto: Ist)

KUNINGAN,iNEWS.ID–Bencana longsor yang melanda kawasan hiking Lembah Cilengkrang, kaki Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, menuai sorotan banyak pihak. Bahkan jajaran DPRD Kuningan dari Komisi III dan Komisi IV pun turun tangan, melakukan monitoring langsung ke lokasi bencana yang terjadi baru-baru ini.

Ketua Komisi III DPRD Kuningan, H Didit Pamungkas, menyampaikan bahwa tinjauan ke lapangan menjadi langkah awal untuk mengumpulkan data secara komprehensif. Ia mengakui, longsor tersebut kemungkinan besar dipicu oleh curah hujan tinggi, namun menekankan perlunya kajian lebih dalam terkait penyebab dan dampak jangka panjangnya.

"Di lokasi kami menemukan tidak hanya permasalahan longsor, tapi juga isu pencemaran lingkungan akibat kotoran hewan di kawasan tersebut. Kami akan kumpulkan semua data terlebih dahulu untuk merumuskan sikap. Ini bukan soal menyalahkan satu pihak, tapi memastikan semua aspek dikaji secara menyeluruh,”ungkapnya, Selasa (20/5).

Ia menambahkan, sinergi antar komisi dan perangkat daerah sangat penting dalam penanganan bencana seperti ini. Komisi III yang bermitra dengan Dinas Lingkungan Hidup dan DPUTR, serta Komisi IV dengan BPBD, menurutnya perlu menyatukan langkah dalam merumuskan solusi kebijakan, termasuk dalam hal perizinan pembangunan di kawasan rawan bencana.

Wacana menggelar rapat gabungan lintas komisi DPRD bersama mitra kerja pun mengemuka dalam kunjungan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi secara menyeluruh, potensi kelalaian tata kelola kawasan kaki Gunung Ciremai yang kini menjelma menjadi kawasan wisata alam dengan berbagai fasilitas komersial.

Lebih tegas, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kuningan, Kang Yaya, menyuarakan keprihatinan mendalam atas musibah yang terjadi. Ia menyoroti dugaan bahwa pembangunan tempat-tempat wisata di lereng Gunung Ciremai dilakukan tanpa kajian lingkungan yang memadai.

"Gunung Ciremai bukan sekadar ikon alam, tapi kawasan lindung yang menopang hidup ribuan warga. Maka, jika pembangunan wisata tidak dibarengi dengan prinsip keberlanjutan, kita sedang menggali lubang bencana ekologis masa depan,”tegasnya.

Menurutnya, prinsip kehati-hatian harus menjadi landasan setiap rencana pembangunan di wilayah pegunungan. Ia mengingatkan bahwa bencana ini seharusnya menjadi momentum refleksi semua pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dengan pelestarian lingkungan.

"Kita tidak anti pembangunan. Tapi jangan karena ingin mendongkrak sektor wisata, kita justru mengabaikan aspek lingkungan. Generasi mendatang berhak mendapatkan alam yang lestari, bukan mewarisi kerusakan yang kita wariskan karena kelalaian hari ini,” tandasnya.

DPRD Kuningan menegaskan komitmennya untuk mengawal persoalan ini hingga tuntas, dan memastikan kebijakan yang diambil tidak hanya merespons dampak, tapi juga menyentuh akar masalahnya yakni tata kelola lingkungan dan pembangunan yang belum berpihak pada keberlanjutan.***

Editor : Andri Yanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut