Gejolak Internal APDESI Kuningan, Sejumlah Pengurus Dikabarkan Mundur

KUNINGAN,iNEWS.ID - Gejolak internal melanda DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Kuningan, Jabar. Sejumlah pengurus secara resmi memilih mundur dari struktur kepengurusan.
Mereka menilai, organisasi kehilangan arah dan tidak lagi sejalan dengan semangat perjuangan kepala desa.
"Setelah melalui diskusi panjang, kami sepakat menyatakan mundur dari kepengurusan DPC APDESI Kabupaten Kuningan," ujar Kepala Desa Sukamukti, Nana Mulyana dalam keterangan persnya, Rabu (30/4).
Ia menyebut, alasan utama pengunduran diri ini adalah ketidakjelasan arah organisasi. APDESI Kuningan disebut mengalami disorientasi tujuan, minim transparansi dalam pengelolaan informasi dan anggaran, serta lebih banyak berkutat pada kegiatan seremonial.
"Organisasi ini tidak memiliki tujuan yang jelas. Transparansi informasi sangat minim, termasuk soal anggaran. Kegiatan pun hanya fokus pada bimbingan teknis (bimtek) yang sifatnya eksklusif. Bahkan, kebijakan yang diambil sering terkesan over confidence,” jelasnya.
Pernyataan senada disampaikan Irfan Fauzi, Kepala Desa Lengkong, yang turut menyatakan mundur dari kepengurusan. Ia menegaskan bahwa keputusan ini diambil secara baik-baik dan tanpa konflik, sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi internal organisasi.
"Kami masuk dengan baik-baik, dan keluar pun dengan cara yang sama. Harapan kami, ke depan APDESI bisa kembali menjadi wadah perjuangan yang benar-benar mewakili suara kepala desa dan perangkat desa,”tegasnya.
Langkah kolektif para pengurus ini menjadi sinyal kuat adanya dinamika internal, yang perlu segera direspons jajaran APDESI Kuningan. Mereka berharap organisasi dapat kembali kepada marwah perjuangannya, bukan sekadar menjadi pelaksana kegiatan tanpa arah yang jelas.
Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak DPC APDESI Kuningan terkait pengunduran diri sejumlah pengurus tersebut.***
Editor : Andri Yanto