Ratusan Mahasiswa PPG dari 21 Provinsi Ditempa Bela Negara di Kodim Kuningan

KUNINGAN,iNEWS.ID–Suasana penuh semangat dan nasionalisme menyelimuti halaman Kodim Kuningan. Sebanyak 201 mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Pembinaan Bela Negara, sebuah kegiatan strategis untuk membangun karakter kebangsaan generasi muda, khususnya calon guru masa depan.
Mahasiswa yang hadir berasal dari 21 provinsi di Indonesia dan saat ini tengah menempuh PPG di Universitas Kuningan (Uniku). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kapten Arh Reza Fahlevi selaku Pasi Ops Kodim mewakili Dandim Kuningan Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan.
Saat sambutan, Kapten Reza menegaskan bahwa bela negara bukan hanya milik aparat bersenjata, tetapi adalah panggilan jiwa setiap anak bangsa.
"Bela negara bukan lagi soal angkat senjata, tetapi menjadi mahasiswa yang berprestasi, jujur, aktif mengabdi pada masyarakat, dan sadar akan tanggung jawab sosial serta nasional,”tegasnya, Jumat (25/04).
Ia juga menyampaikan bahwa tantangan bangsa di era modern semakin kompleks mulai dari disrupsi teknologi, arus ideologi transnasional, hingga merosotnya nilai-nilai kebangsaan. Untuk itu, peran generasi muda sebagai agen perubahan sangat krusial.
"Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi bagian dari ikhtiar membangun benteng karakter kebangsaan di kalangan generasi muda,”ungkapnya.
Kodim Kuningan, lanjutnya, selalu membuka ruang kolaborasi dengan institusi pendidikan. Sebab menjaga keutuhan NKRI bukan hanya tanggung jawab TNI, tetapi tugas seluruh warga negara, terutama para intelektual muda calon pendidik bangsa.
Sementara Wakil Rektor I Uniku, Dr Anna Fitri Hindriana menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin dengan Kodim Kuningan. Ia menyebut kegiatan ini sejalan dengan visi Uniku dalam mencetak guru yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki jiwa nasionalis dan semangat kebangsaan yang kuat.
"Melalui pembinaan ini, diharapkan para peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga menumbuhkan disiplin, memperkuat wawasan kebangsaan, serta membangun semangat gotong royong nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri Indonesia," harapnya.
Kegiatan bela negara ini menjadi bukti nyata bahwa semangat mencintai tanah air bisa ditanamkan lewat pendidikan, bukan hanya di medan perang, tetapi juga di ruang-ruang kelas dan hati generasi penerus bangsa.***
Editor : Andri Yanto