Tanah Amblas di Perumahan Alam Asri Kuningan, Satu Rumah Warga Rusak

KUNINGAN,iNEWS.ID–Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Kuningan, menyebabkan kejadian tanah amblas di Perumahan Alam Asri, Desa Gereba, Kecamatan Kramatmulya. Dampaknya, satu unit rumah milik warga mengalami kerusakan cukup berat.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, tanah amblas dipicu oleh kondisi tanah urugan yang belum padat, sehingga tidak mampu menahan curah hujan yang tinggi selama lebih dari empat jam.
"Benar, telah terjadi kejadian tanah amblas di Perumahan Alam Asri usai hujan turun cukup lama. Karena kondisi tanah urugan belum padat, akhirnya terjadi penurunan tanah yang menyebabkan rumah warga mengalami kerusakan,”jelas Indra Bayu, Kamis (10/04).
Rumah yang terdampak diketahui milik Bapak Uka (46), yang dihuni oleh satu keluarga dengan empat jiwa. Bagian rumah yang mengalami kerusakan antara lain retakan pada dinding, ambruknya plafon atap, serta runtuhnya sekat dapur.
"Luas rumah sekitar 72 meter persegi, dan kerusakan cukup berat terutama di area dapur berukuran panjang 12 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 2,5 meter,”sebutnya.
Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. BPBD Kuningan langsung menurunkan tim assessment dan memberikan bantuan logistik darurat. Aparat desa dan kecamatan juga telah berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk penanganan lebih lanjut.
Pemilik rumah saat ini masih menempati bangunannya, dan telah menyelesaikan proses pembersihan material dinding yang ambruk serta memperbaiki kusen yang rusak. Adapun kebutuhan darurat yang masih diperlukan adalah bantuan bahan material bangunan untuk perbaikan lanjutan.
"Kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana di musim penghujan, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah dengan struktur tanah labil atau hasil urugan,”imbaunya.
BPBD Kuningan juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pemerintah desa dan instansi terkait, untuk langkah penanganan berikutnya.***
Editor : Andri Yanto