Peranan Teknologi 5.0 Dalam Proses Produksi Di Kilang Balongan

KUNINGAN,iNEWS.ID – Sebagai salah satu komitmen nyata kontribusi Kilang Balongan terhadap dunia pendidikan khususnya di lingkungan kampus, Section Head Environment HSSE RU VI Balongan, Endriawan Hadi hadir sebagai pemateri utama pada gelaran Kuliah Umum Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) yang mengangkat tema "Peran Insinyur Dalam Industri Migas Untuk Menyongsong Era Industri 5.0".

Turut hadir memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut Direktur Polindra, Ir. Rofan Aziz, S.T., M.T., IPM pada (11/2/2025) lalu.

Menurut Endriawan, perkembangan teknologi saat ini yang menuju pada era Industri 5.0, menjadikan peranan Insinyur/Engineering sangat diperlukan.

Dalam era tersebut, dibutuhkan praktisi yang mahir dalam bidang Engineering, Biomedical Engineering, Nano Teknologi, ataupun kecerdasaan buatan.

Dijelaskan oleh Endriawan yang juga memiliki latar belakang sebagai Insinyur, Kilang Balongan sendiri telah bertransformasi dalam menyongsong era Industri 5.0, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (A.I.) dalam bidang Health Safety, Security & Environment (HSSE) melalui pemanfaatan citra Face Recognition, movement detection, suhu tubuh melalui kamera pengawas.

“Melalui penerapan teknologi AI ini pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat sehingga pada akhirnya akan meningkatkan aspek HSSE”, ungkapnya.

Lebih lanjut Endriawan turut memberikan pandangannya tentang pentingnya peran Insinyur dalam menghadapi Era Industri 5.0, untuk itu sejak dini mahasiswa harus mempersiapkan dengan kompetensi yang cukup salah satunya dengan mengambil Profesi Insinyur sesuai dengan yang dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014.

Mewakili Politeknik Negeri Indramayu, Adi Kusumayadi S.ST.,M.Sc.P.hd. mengatakan kegiatan Kuliah Umum ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara, Teknik Perancangan Manufaktur,dan Teknik Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol.

“Harapannya dengan adanya kuliah Umum ini akan menambah wawasan terutama untuk memberikan gambaran tentang dunia industri sehingga memacu mahasiswa untuk bisa meningkatkan kompetensi di bidangnya.”, ujar Adi.

Dikesempatan terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli turut menambahkan bahwa perlunya penyelarasan antara kebutuhan industri dengan kompetensi yang dimiliki oleh para insinyur.

Penyelarasan tersebut dapat dilakukan dengan menjalin kerjasama antara universitas dan industri di antaranya melalui kegiatan penelitian bersama, magang, ataupun Praktek Kerja Lapangan.

“Diharapkan para mahasiswa dapat memperoleh insight sehingga dapat digunakan sebagai gambaran atau acuan akan kebutuhan teknologi dalam dunia industri untuk kemudian dapat dikembangkan oleh dunia kampus untuk menjawab tantangan era industri 5.0.”, terang Zulkifli.***

Editor : Andri Yanto