Bersama Jaga Alam: Aksi Gotong Royong Bersihkan Eceng Gondok di Waduk Darma Kuningan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/13/4b3f3_prajurit-tni.jpg)
Kepala Desa Jagara, Umar Hidayat menyebutkan, bahwa upaya pembersihan ini menargetkan penyelesaian dalam waktu lima hari, dengan syarat adanya dukungan alat berat yang memadai. Yakni 2 unit excavator, 5 dump truck, dan 1 unit amphibi dari Balai Wilayah Sungai (BWS).
Tak hanya Eceng Gondok, jumlah keramba ikan juga menjadi perhatian. Dari 6.000 keramba, kini tersisa 3.600, namun titik aman yang direkomendasikan hanya 2.500 unit. Pengelolaan yang berkelanjutan menjadi kunci agar waduk ini tetap menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat.
Untuk memastikan kondisi Waduk Darma, Bupati terpilih Dian Rachmat Yanuar bersama rombongan menaiki perahu dan menelusuri perairan yang tertutup Eceng Gondok. Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam aksi ini.
"Langkah ini adalah bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif bahwa masalah lingkungan harus dihadapi bersama, tidak secara parsial, tetapi holistik," ujar Dian.
Ia menegaskan bahwa jika dibiarkan, Eceng Gondok dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan perairan dan keberlangsungan aktivitas ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, ia mendorong pengelolaan Waduk Darma agar tidak hanya bersih dari Eceng Gondok, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata unggulan berskala internasional.
"Di sekitar Waduk Darma terdapat 9 desa yang berpotensi menjadi tujuan wisata. Kita harus bersama-sama mengembangkan kawasan ini agar benar-benar menjadi daya tarik wisata Jawa Barat," terangnya.
Dandim Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan mengungkapkan, bahwa pembersihan Eceng Gondok telah berlangsung selama seminggu, namun pertumbuhannya yang cepat membuat pekerjaan ini belum tuntas. Hingga kini, telah terkumpul sekitar 450 kubik Eceng Gondok, atau setara dengan 90 truk, tetapi masih diperlukan tambahan alat berat dan kendaraan untuk mempercepat proses pembersihan.
Menariknya, Dandim menekankan bahwa Eceng Gondok sebenarnya bisa dimanfaatkan. Selain sebagai kompos, tanaman ini juga bisa diolah menjadi pakan ternak, sehingga bukan sekadar sampah yang dibuang sia-sia.
"Sayang kalau hanya dibuang. Eceng Gondok ini bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih bermanfaat," ujarnya.
Dandim berharap aksi seperti ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama warga desa di sekitar Waduk Darma dan para pemilik keramba, untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.
"Ini bukan hanya tentang membersihkan waduk hari ini, tetapi bagaimana kita bisa menjaga ekosistem Waduk Darma secara berkelanjutan. Mari kita bersama-sama mempertahankan warisan alam ini untuk generasi mendatang," tuturnya.***
Editor : Andri Yanto