get app
inews
Aa Text
Read Next : Peduli Korban Longsor, Polres Kuningan dan Mahasiswa Cipayung Plus Aksi Kemanusiaan

Mahasiswa Demo soal Dugaan Pelanggaran Etik Anggota DPRD Kuningan

Jum'at, 31 Januari 2025 | 22:14 WIB
header img
Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kuningan menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kuningan, Jabar. (foto: Andri)

KUNINGAN,iNEWS.ID–Polemik dugaan pelanggaran etik yang menyeret salah seorang anggota DPRD Kuningan, Jabar, terus menjadi sorotan. Kasus yang saat ini tengah berproses di Badan Kehormatan (BK) DPRD Kuningan, mendapat reaksi keras dari mahasiswa.

Mereka menuntut transparansi dan ketegasan dalam penyelesaian kasus tersebut. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam GMNI Kuningan, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kuningan, Jumat (31/1).

Demonstrasi ini sempat memanas ketika massa membakar ban bekas, sebagai simbol kekecewaan mereka proses penyelesaian kasus tersebut yang dianggap lamban.

Ketua GMNI Kuningan, Hendra Nurohman dengan tegas menyatakan, bahwa mahasiswa merasa resah melihat adanya dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh anggota dewan. Menurutnya, baru 100 hari bekerja pasca dilantik, sudah ada persoalan yang mencoreng marwah DPRD Kuningan.

"Ini bukan hanya soal individu, tetapi menyangkut integritas lembaga DPRD secara keseluruhan. Jika kasus ini tidak diselesaikan dengan transparan dan tegas, maka kepercayaan masyarakat terhadap DPRD akan semakin luntur. Kami hadir di sini bukan untuk memusuhi negara, tetapi untuk mengingatkan agar DPRD tetap berada dalam koridor etika dan moral yang benar," ujarnya lantang.

Mahasiswa juga menilai, bahwa lambannya penyelesaian kasus ini bisa menjadi preseden buruk bagi pemerintahan Kabupaten Kuningan. Jika dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin kepercayaan masyarakat terhadap DPRD semakin menurun.

Menanggapi aksi mahasiswa, Ketua BK DPRD Kuningan, Eman Suherman memastikan, bahwa pihaknya terus bekerja untuk menuntaskan kasus tersebut. Ia mengklaim bahwa proses penyelidikan berjalan secara maraton, dan telah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan.

"Kami menghargai aspirasi mahasiswa dan masyarakat. BK DPRD memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga marwah lembaga ini. Prosesnya memang membutuhkan waktu, tapi kami berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dengan seadil-adilnya," tandasnya.

BK DPRD Kuningan dikabarkan telah memanggil empat orang saksi, dan akan kembali mengundang tiga saksi lainnya pekan depan. Meski demikian, mahasiswa menuntut agar proses ini tidak hanya menjadi formalitas semata, melainkan benar-benar menghasilkan sanksi tegas jika terbukti ada pelanggaran etik yang dilakukan oleh anggota dewan tersebut.

Pada kesempatan itu, aksi mahasiswa diterima unsur Pimpinan DPRD yakni Saw Tresna Septiani dan Dwi Basyuni. Termasuk Pimpinan dan Anggota BK DPRD Kuningan maupun sejumlah anggota dewan yang lain.***

Editor : Andri Yanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut