Pohon Raksasa Tumbang di Jalan Kuningan-Cirebon Sebabkan Kemacetan Panjang

KUNINGAN,iNEWS.ID–Sebuah pohon asem raksasa dengan diameter sekitar 1,3 meter dan tinggi mencapai 30 meter tumbang di Jalan Raya Kuningan-Cirebon tepatnya di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, pada Kamis (23/1) dini hari. Kejadian ini menyebabkan kemacetan panjang di jalur provinsi tersebut, serta kerusakan pada bangunan tempat pencucian mobil milik warga.

Menurut laporan Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kuningan, Andri Arga Kusumah, insiden ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, disertai suara gemuruh keras yang mengejutkan warga sekitar.

Baca Juga

Pohon Tumbang Timpa Bangunan Warga di Kuningan, Kerugian Puluhan Juta Rupiah

"Pohon besar itu tumbang dan menutup seluruh badan jalan, bahkan menimpa bangunan pencucian mobil,”ujarnya.

Proses penanganan dimulai setelah warga melaporkan kejadian tersebut ke Call Center UPT Damkar. Sebanyak delapan petugas langsung diberangkatkan ke lokasi, dan mulai melakukan giat pembersihan pada pukul 01.10 WIB.

"Karena ukuran pohon yang sangat besar dan posisi yang sulit, kami membutuhkan waktu sekitar delapan jam lebih untuk membersihkan jalan. Penanganan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk BPBD, DLHK, Polsek Cilimus, Koramil Cilimus, Polantas Polres Kuningan, Brimob Polda Jabar, dan Satker PJN 3 Jabar,” jelasnya.

Baca Juga

TNI Responsif, Bantu Rumah Warga yang Tertimpa Pohon Tumbang di Kuningan

Selama proses pembersihan, para petugas menghadapi sejumlah hambatan, termasuk minimnya penerangan di malam hari dan keterlambatan dukungan dari beberapa instansi. Namun, sinergi antar lembaga berhasil mempercepat penanganan, sehingga jalan kembali normal pada pukul 09.00 WIB pagi.

Kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai Rp35 juta, terutama karena rusaknya bangunan pencucian mobil seluas 50 meter persegi. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

"Kami mengimbau masyarakat, terutama yang memiliki pohon besar di sekitar jalan, untuk rutin melakukan pemangkasan atau perawatan. Hal ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," pungkasnya.***

Editor : Andri Yanto