get app
inews
Aa Text
Read Next : Legislator Muda Raka Maulana Serap Aspirasi, soal Pupuk hingga Kesejahteraan Petani di Kuningan

Golkar Soroti soal APBD Tahun 2025 hingga Profesionalitas ASN di Kuningan

Jum'at, 03 Januari 2025 | 21:45 WIB
header img
Ketua Harian DPD Partai Golkar Kuningan, H Yudi Budiana. (foto: andri)

KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Ketua Harian DPD Golkar Kabupaten Kuningan, Yudi Budiana menegaskan pentingnya sinergi antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan kepala daerah terpilih, dalam menyelaraskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 dengan visi-misi bupati dan wakil bupati terpilih.

Hal itu disampaikan, usai rapat terbatas sejumlah Pengurus DPD Golkar Kuningan, Jabar. Termasuk melibatkan kader partai yang kini duduk sebagai Anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Golkar.

"Kita sudah bahas langkah-langkah yang akan diambil, termasuk soal APBD 2025 yang harus mendukung program 100 hari kerja pertama bupati dan wakil bupati terpilih. Komunikasi antara TAPD dengan kepala daerah sangat penting, agar visi-misi mereka terwujud dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,”kata Yudi Budiana, Jumat (3/1).

"Karena apa, karena yang akan melaksanakan pemerintahan pasca pelantikan adalah bupati terpilih. Tentunya dihadapkan pada program-program yang harus dilaksanakan sesuai dengan visi misi yang telah dipersiapkan," sambungnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, tentu harus ada komunikasi antara TAPD dengan bupati dan wakil bupati terpilih. sehingga program-program bisa berjalan, terutama juga ada komitmen dari bupati dan wakil bupati terpilih terkait dengan 100 hari kerja pertama.

"Bagaimana ini bisa memberikan dampak dan manfaat kepada masyarakat Kuningan. Sehingga apa yang diharapkan oleh masyarakat ini bisa dirasakan dalam waktu 100 hari kerja pertama," ucapnya.

Ia juga menyoroti isu gagal bayar yang disebut sebagai warisan dari pemerintahan sebelumnya. Menurutnya, keterbukaan antara legislatif dan eksekutif menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah ini.

"Harus ada kejujuran dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah. Jangan sampai legislatif tidak tahu kondisi keuangan sebenarnya,”katanya.

Dirinya berharap, mudah-mudahan dengan kepemimpinan baru nanti, sudah dapat diprediksi mana-mana yang harus dituntaskan.

"Bagi saya, tentunya ini harus ada komitmen antara eksekutif dan legislatif harus ada keterbukaan dan kejujuran. Jangan sampai seolah-olah, legislatif tidak paham dan tidak tahu terkait dengan kondisi keuangan daerah. Selama ini mungkin bagi dewan uang itu ada saja, padahal kondisinya sudah defisit," tandasnya.

Kaitan adanya dorongan evaluasi kinerja ASN, Ia menyerahkan sepenuhnya kepada bupati dan wakil bupati terpilih. Karena itu adalah ranah bupati dan wakil bupati terpilih.

"Saya yakin Pak Dian lebih profesional, karena berangkat dari birokrasi," tukasnya.

Namun soal dugaan keterlibatan ASN dalam politik praktis selama pilkada, ia berharap, agar ada peringatan keras dari bupati terpilih.

"Jadi harus siap dengan segala risikonya, karena sudah berani berbuat dan harus berani bertanggung jawab. Apapun nanti ada evaluasi dari bupati dan wakil bupati terpilih, jangan menyalahkan, karena harus introspeksi terhadap dirinya. Sebab kemarin sudah tidak bisa menempatkan sebagai ASN profesional," bebernya.

Dirinya mendukung kepada bupati dan wakil bupati terpilih, agar memberikan punisment kepada ASN yang terlibat politik praktis.

"Saya yakin Pak Dian dan Ibu Tuti bisa mereformasi birokrasi. Namun, ASN yang terbukti tidak netral saat pilkada harus siap menerima konsekuensi. Kalau ada punishment, itu wajar,”tegasnya.

Ia juga mengingatkan, pentingnya profesionalisme ASN dalam mendukung pemerintahan. "Kita butuh ASN yang profesional, tidak terlibat politik praktis. Jika tidak, reformasi birokrasi hanya akan menjadi slogan tanpa makna,”imbuhnya.

Selain membahas profesionalitas ASN, Yudi juga mengapresiasi capaian Partai Golkar pada Pemilu 2024. Golkar berhasil meraih tujuh kursi di DPRD Kuningan dan menempatkan kadernya di unsur pimpinan dewan. Di tingkat nasional, Golkar berhasil mengantarkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI, dan di tingkat lokal, berhasil mendukung terpilihnya pasangan Dian-Tuti sebagai bupati dan wakil bupati.

"Alhamdulillah, tujuan-tujuan kita tercapai. Tahun 2025 kita akan fokus pada program kerja yang dirancang melalui rapat kerja daerah,”ungkapnya.

Meski demikian, ia belum bisa memastikan kapan pelantikan kepala daerah terpilih akan dilaksanakan. "Ada yang bilang Februari, ada yang bilang Maret. Yang penting pelantikan terlaksana sesuai aturan,”tutupnya.***

Editor : Andri Yanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut