KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Musibah kebakaran menimpa bangunan rumah milik pasangan Dira (65) dan Ooh Samah (60) di Kasturi, Kecamatan Kuningan, Kuningan, Jabar, pada Minggu (6/10) pagi. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 05.00 WIB itu, diduga akibat kebocoran gas saat korban hendak memasak.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah mengatakan, kebakaran bermula saat korban yakni Dira menyalakan kompor untuk memasak nasi uduk.
"Tanpa disadari, adanya selang gas yang bocor ruangan dapur dipenuhi dengan gas. Saat kompor dinyalakan, terjadi ledakan disusul kobaran api," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, korban yakni Dira mengalami luka bakar di sekitar 20 persen tubuhnya, terutama di bagian tangan dan kaki. Sementara istrinya yakni Ooh mengalami luka bakar sekitar 10 persen di bagian tangan.
"Keduanya segera dilarikan ke RSU Wijaya Kusuma untuk mendapatkan perawatan medis," tukasnya.
Putri korban, Dela (27), yang mendengar ledakan langsung meminta pertolongan warga sekitar. Berkat respons cepat masyarakat setempat, api berhasil dikendalikan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan peralatan sederhana sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
"Setelah menerima laporan pada pukul 05.25 WIB, tim kami yang terdiri dari 5 anggota dan satu unit kendaraan langsung menuju lokasi dan tiba sekitar pukul 05.30 WIB. Kami memastikan api benar-benar padam dalam waktu sekitar 20 menit," ungkapnya.
Dari hasil investigasi, luas area yang terbakar adalah sekitar 12 meter persegi, yang meliputi bagian dapur. Total kerugian materi diperkirakan jutaan rupiah meliputi kerusakan pada atap rumah, mesin cuci, selang regulator, serta alat masak dan bahan jualan nasi uduk.
Pihaknya mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh kebocoran gas, konsleting listrik, atau sumber lainnya.
"Kami mengimbau warga agar selalu memeriksa selang gas dan regulator secara rutin, serta memastikan penggunaan kabel listrik dan alat-alat rumah tangga sesuai standar keamanan," pintanya.
Sebagai langkah antisipasi, Andri menyarankan agar setiap desa menyediakan proteksi kebakaran seperti APAR dan tandon air untuk meminimalkan dampak kebakaran di lingkungan pemukiman.***
Editor : Andri Yanto