KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Universitas Muhammadiyah Kuningan, Jabar, telah menerima Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) pada 3 Juli 2024 lalu. Namun, proses penetapan pimpinan perguruan tinggi masih menunggu keputusan dari PP Muhammadiyah, Minggu (18/8).
Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan, Nanan Abdul Mannan mengungkapkan, bahwa universitas ini tetap mempertahankan 14 program studi yang telah ada.
"Kami memiliki program studi yang beragam, termasuk enam di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta program di bidang kesehatan seperti D3 dan D1 Farmasi, Rekam Medis, dan Psikoterapi," jelas Nanan.
Selain itu, Universitas Muhammadiyah Kuningan juga memiliki program studi di bidang peternakan, hukum, manajemen dan bisnis, serta sistem data teknologi informasi. Transformasi dari dua institusi yang telah besar ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan karakteristik Muhammadiyah yang berkemajuan.
"Kami telah melakukan akselerasi dan inovasi dalam menghadapi perubahan global dan pendidikan," terangnya.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan Universitas Muhammadiyah Kuningan, yakni kurikulum berbasis outcome yang disesuaikan dengan analisis pasar.
"Kurikulum kami dirancang untuk membangun koneksi yang kuat antara akademik dan industri, serta akademik dengan institusi lain," kata Nanan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja," ungkapnya.
Untuk tahun akademik 2024, Universitas Muhammadiyah Kuningan siap menerima mahasiswa baru dengan program-program studi yang sudah ada.
"Kami memiliki modal SDM yang kuat, dengan 12 dosen bergelar doktor dan lebih dari 20 calon doktor," sebutnya.
Dalam lima tahun ke depan, universitas ini menargetkan 60 persen dosen telah menyelesaikan pendidikan doktoral. Dengan visi menjadi Islamic Edu Technopreneur Campus, Universitas Muhammadiyah Kuningan berkomitmen untuk menjadi ikon pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Kuningan, serta berkontribusi dalam kemajuan Indonesia.
"Kami percaya bahwa universitas ini akan menjadi bagian penting dari 162 perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia, dan mendukung Kuningan sebagai kabupaten pendidikan yang memiliki dampak nasional dan internasional," katanya.
Dirinya juga menegaskan, bahwa Universitas Muhammadiyah Kuningan berada di bawah naungan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Dikti Litbang) Muhammadiyah.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung visi dan misi Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan sosial," tutupnya.(*)
Editor : Andri Yanto