KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Pimpinan Komisi II DPR RI, H Yanuar Prihatin menyebut jika sosok kepala daerah dapat menentukan nasib bagi kemajuan setiap desa di Kabupaten Kuningan, Jabar. Hal ini disampaikan saat sosialisasi Pilkada 2024 bersama KPU, termasuk akan dilaksanakan pula di Kabupaten Kuningan.
Sehingga masyarakat diajak agar untuk turut berpartisipasi aktif dalam pilkada, khususnya menentukan calon pemimpin daerah yang akan datang. Sehingga penting bagi warga untuk datang ke TPS pemilu, dan memastikan pemilihan berlangsung dengan prinsip langsung, umum, bebas, dan rahasia.
"Indonesia maju karena kabupatennya maju, kabupaten maju karena desanya maju. Jadi, jika kepala daerah tidak memahami pentingnya memajukan desa-desa, maka daerah tersebut akan sulit berkembang," kata Yanuar Prihatin melalui keterangan persnya, pada Kamis (15/8).
Lebih lanjut, Yanuar yang merupakan putra dari KH Ahmad Bagja, deklarator PKB dan Sekjen PBNU era Gus Dur, menekankan pentingnya memilih pemimpin yang memahami pondasi kemajuan daerah. Sebab kemajuan suatu kabupaten, termasuk Kuningan, sangat bergantung pada kemajuan desa-desa yang ada di wilayah tersebut.
"Maka kita mengajak warga untuk tidak golput. Ayo ikut mengawal pemilu yang bebas dan rahasia tanpa tekanan," tandasnya.
Sehingga nantinya, kata Yanuar, agar bersama-sama menjaga pelaksanaan pilkada supaya berjalan lancar, menjaga keamanan dan ketertiban agar situasi kondusif. Namun meski nanti ada perbedaan pilihan politik, itu tidak menjadi penyebab perpecahan di masyarakat.
"Beda pilihan boleh, tapi jangan sampai perbedaan ini merusak hubungan di masyarakat. Silaturahmi dan kebersamaan harus tetap terjaga," katanya.
Ia juga menambahkan, bahwa dinas-dinas bukanlah aktor utama dalam pembangunan. Justru desa-desa yang menjadi basis utama pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Kalau desa kita tumbuh, misalnya kita memiliki 70 persen desa mandiri, desa maju, dan desa yang pendapatannya cukup untuk penduduknya, maka desa tersebut sudah kuat. Ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.(*)
Editor : Andri Yanto