KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Munculnya simulasi pasangan calon yang menempatkan kader PKS di posisi Wakil Bupati, mendapat tanggapan serius dari sejumlah lapisan kader partai. Apalagi sebagian besar kader berharap, PKS tetap menempatkan kader terbaiknya maju posisi Calon Bupati di Pilkada Kuningan, Jabar.
Salah satu harapan itu dilontarkan Anggota Fraksi PKS DPRD Kuningan, Dede Sudrajat. Meski memang, simulasi itu belum bersifat final dan masih dinamis.
Simulasi itu memperlihatkan koalisi untuk Pilkada Kuningan, yakni Ridho Suganda sebagai Calon Bupati (PDIP) dan Dr Alfan Syafi'i menjadi Wakil Bupati (PKS). Menurut Dede Sudrajat, hingga saat ini PKS belum melakukan deklarasi terkait Pilkada Kuningan dan segala keputusan terkait pasangan calon adalah ranah DPP PKS.
"Kalau secara pribadi, saya sendiri berharapnya PKS tetap maju posisi Calon Bupati. Kita punya daya tawar yang cukup tinggi juga, ada 7 kursi legislatif, kader solid dan sebagainya. Harapan saya tetap K1 (Calon Bupati), karena kan belum deklarasi, baru hanya wacana simulasi saja," kata Dede Sudrajat saat dimintai keterangan persnya, Selasa (30/7).
Meski bukan bagian dari Desk Pilkada maupun Satgas Pemenangan Pilkada di PKS Kuningan, Ia menyebut, jika keputusan final itu biasanya ada deklarasi koalisi dengan terbitnya rekomendasi dari pusat. Namun sampai sekarang, belum ada deklarasi maupun rekomendasi pasangan calon di internal partai.
"Jadi itu baru kabar dari berita saja ya, kan tidak ada deklarasi juga. Kalau menurut saya, apakah itu final atau tidak, kalau final itu kan sudah ada deklarasi, tapi belum ada deklarasi ya. Masalah jadi atau tidaknya, kita tidak tahu. Saya harap PKS tetap solid," ungkapnya.
Lebih lanjut, Dede menjelaskan bahwa teknis Pilkada berada di tangan Desk Pilkada dan tim yang telah ditunjuk PKS.
"Masalah teknis mungkin dari Desk Pilkada yang sudah punya jurus tertentu. Saya kurang paham teknisnya seperti apa. Yang jelas, kalau menurut saya, itu masih belum final sampai sekarang," tandasnya.
Ia juga menegaskan, bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan DPP masing-masing partai.
"Kalau sampai sekarang beredar itu (foto simulasi paslon) di Surabaya (Rakernas PKS), dan kalau final itu sesudah adanya deklarasi kedua belah pihak. Harus ada deklarasi, yang memutuskan kan masing-masing DPP. Kejadian yang sudah-sudah, ketika sudah (deklarasi) di daerah tapi DPP tidak setuju, kan tidak bisa juga," bebernya.
Sebagai bagian dari internal partai, Dede berharap PKS dapat mempertahankan kekuatan politiknya. PKS siap bekerja sebaik mungkin untuk keputusan yang akan diambil nanti.
"Yang jelas, kita siap untuk bekerja sebaik mungkin. Apa yang diputuskan nanti endingnya seperti apa, dengan siapa (koalisi), kita akan maksimal berjuang," pungkasnya.(*)
Editor : Andri Yanto