KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Beberapa pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan di Kabupaten Kuningan, Jabar, merasa keberatan dengan munculnya video dukungan politik terhadap salah satu Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada). Keberatan itu lantaran dukungan seolah-olah diberikan oleh organisasi KTNA Kuningan.
Ketua KTNA Kuningan, Oyo Sukarya menegaskan bahwa organisasi mereka tidak mendukung secara resmi kandidat manapun dalam pemilihan kepala daerah.
"KTNA sebagai organisasi tidak dapat secara formal memberikan dukungan kepada kandidat manapun, tapi anggota boleh berpartisipasi secara individu," katanya, Senin (1/7).
Menurutnya, KTNA telah diakui sebagai organisasi formal yang berbadan hukum dengan izin dari Kementerian Hukum dan HAM, sehingga tidak mungkin untuk memberikan dukungan resmi secara organisasi. "KTNA tidak bisa secara organisasi melakukan dukungan kepada siapapun," katanya.
Ia juga menekankan bahwa KTNA menyambut baik calon anggota, calon bupati, wakil bupati, kepala daerah, atau gubernur yang ingin berdiskusi tentang masalah pertanian. Namun dukungan secara pribadi kepengurusan tidak berarti dukungan organisasi.
"Memang sebelum pertemuan, kami bertemu dengan salah satu calon bupati dan saya sampaikan bahwa KTNA tidak bisa mendukung secara resmi. Tetapi individu atau tokoh-tokoh tani dipersilakan untuk memberikan dukungan pribadi," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa pada acara silaturahmi yang dihadiri beberapa anggota KTNA, terjadi deklarasi yang tidak disetujui secara resmi oleh KTNA. Sebab KTNA tidak bisa mendukung secara utuh, tetapi individu-individu dipersilakan memberikan dukungan pribadi.
"Jadi siapapun nanti yang diberikan takdir oleh Allah SWT untuk menjadi pemimpin adalah rekan KTNA. Namun secara organisatoris tidak bisa mendukung secara langsung," tandasnya.
Pihaknya meminta klarifikasi, agar nama baik organisasi tidak tercemar dan menekankan pentingnya etika organisasi.
"Kami harap semua calon bupati dan wakil bupati memahami, bahwa KTNA secara organisasi tidak mendukung siapapun, tetapi individu boleh mendukung siapapun," tuturnya. Ia juga berharap, bahwa hal ini menjadi perhatian untuk menghindari kesalahpahaman di masa depan. KTNA akan terus berusaha menjalankan pertemuan bulanan meski dengan keterbatasan dana.
"Kami tetap berkomitmen untuk menjalankan tugas kami demi kemajuan KTNA," pungkasnya.(*)
Editor : Andri Yanto